Bisa Dibeli di Bibit, Ini 3 Keuntungan Investasi Surat Berharga Negara

Aghnia Hilya Nizarisda - Jumat, 21 Januari 2022
Surat Berharga Negara (SBN) bisa jadi alternatif investasi yang menguntungkan.
Surat Berharga Negara (SBN) bisa jadi alternatif investasi yang menguntungkan. designer491

Parapuan.co - Jika ditanya apa saja instrumen investasi, boleh jadi yang terlintas di pikiranmu ialah emas, reksa dana, deposito, hingga saham.

Namun ternyata tak hanya itu, karena ada investasi Surat Berharga Negara (SBN) yang kini bahkan semakin mudah kamu beli.

Pasalnya, belum lama ini, Bibit, aplikasi reksa dana untuk pemula, secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI sebagai Mitra Distribusi penjualan SBN.

Menanggapi hal ini, CEO Bibit Sigit Kouwagam mengajak masyarakat untuk membeli dan investasi SBN sekaligus berkontribusi untuk perekonimian nasional.

"Dalam momentum pemulihan ekonomi nasional, masyarakat yang membeli SBN secara tidak langsung ikut serta dalam membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara," ujar Sigit.

Obligasi Negara Ritel seri ORI021 menjadi SBN Ritel yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini, sekaligus SBN Ritel pertama di tahun 2022 yang dapat dibeli oleh masyarakat di Bibit.

Lalu, masa penawaran SBN ORI021 akan dimulai pada tanggal 24 Januari 2022 dan berakhir pada 17 Februari 2022.

Sedangkan, untuk pembelian atau pemesanan minimal untuk ORI021 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp2 miliar.

Untuk bisa membelinya, para pengguna cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun situs web Bibit.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Surat Berharga Negara yang Kini Bisa Dibeli di Bibit

Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.

Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN).

Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.

Bisa dibeli dengan mudah, ada sederet keuntungan dari investasi SBN.
Bisa dibeli dengan mudah, ada sederet keuntungan dari investasi SBN. Dok. Bibit

Di samping bisa dibeli dengan mudah dan bisa berkontribusi untuk pembangunan negara, ternyata investasi SBN punya keuntungan lainnya. Apa saja?

1. Dijamin Negara

Keuntungan pertama adalah pembayaran kupon dan pokok SBN dijamin 100% oleh negara.

Jadi, tidak ada risiko gagal bayar. Sebagai informasi, kupon adalah imbal hasil yang akan dibayarkan setiap bulannya.

2. Imbal Hasil Lebih Tinggi

Baca Juga: Dijual di Bibit, Begini Cara Membeli Surat Berhaga Negara atau SBN

Kedua, imbal hasil yang SBN tawarkan lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito bank BUMN.

Menurut Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu RI, Deni Ridwan, ORI021 akan ditawarkan dengan kupon fixed atau tetap 4,9%, tenor tiga tahun.

Tidak hanya itu, SBN ORI021 juga dapat diperjualbelikan, lebih tinggi daripada suku bunga acuan BI yang saat ini adalah 3,5%.

3. Pajak Lebih Rendah

Keuntungan ketiga ialah pajak yang dikenakan pada imbal hasil SBN adalah 10%, lebih rendah dari pajak deposito, yakni 20%.

Terkait jumlah investor, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa jumlah investor SBN Ritel terus naik secara signifikan sejak diterbitkan untuk pertama kalinya di 2006.

Tercatat adanya 16.651 investor SBN di tahun 2006, 83.662 investor di 2016, 195.277 investor di 2018, dan hampir menyentuh 600 ribu investor di Oktober 2021.

“Kementerian Keuangan membangun platform distribusi secara online sehingga masyarakat masih bisa melakukan investasi di SBN ritel meskipun mereka harus berada di rumah,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga: SBN Ritel Pertama di 2022, Begini Struktur ORI021 dan Cara Membelinya

Nah, itulah 3 keuntungan investasi SBN yang bisa kamu dapatkan, mulai dari terkait keamanan hingga keuntungannya. Apakah Kawan Puan tertarik? (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda