Ingin Menjadi Social Media Specialist? Ini 4 Tipsnya dari Socmed Lead

Aulia Firafiroh - Kamis, 20 Januari 2022
Tips menjadi social media specialist
Tips menjadi social media specialist LinkedIn

Parapuan.co- Pada Selasa (18/1/2022) lalu, PARAPUAN berkesempatan untuk mewawancarai Nita Ramadhita yang sempat viral karena membawa anaknya yang masih bayi bekerja di kantor.

Dalam foto itu, terlihat Nita sedang melakukan presentasi di ruang rapat sambil menggendong bayinya.

Setelah mencari tahu, ternyata perempuan lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia ini menduduki posisi sebagai seorang Social Media Lead di Bobobox.

Sebelum berada diposisi itu, Nita sempat menjadi Content Specialist dan Social Media Specialist terlebih dahulu.

Saat diwawancarai, Nita tidak pelit untuk berbagi tips bagaimana cara menjadi social media specialist.

Mengingat profesi ini digandrungi banyak orang karena semuanya kini mulai beralih ke digital.

Lalu apa rahasia sosok Nita berhasil mendapatkan posisi sebagai seorang Social Media Lead? Berikut tipsnya berdasarkan hasil wawancara dengan PARAPUAN.

1) Memiliki skill menulis

Ternyata menjadi seorang Social Media Specialist harus memiliki skill menulis.

Baca juga: Viral Bawa Anak ke Kantor, Begini Karier Nita Ramadhita dari Penulis Jadi Socmed Lead

Pasalnya kemampuan ini memudahkan pihak perusahaan berkomunikasi dengan konsumen lewat di balik layar dengan cara menulis, editing, story telling, SEO, dan juga presentasi.

Bagi Nita, profesi menulis adalah passionnya dan hal itu ada di dalam jobdesk seorang Social Media Specialist.

"Di awal karier, aku selalu pilih kerjaan yang emang ada hubungannya soal tulis menulis. Makanya kenapa aku sekarang bekerja di Bobobox, menulis artikel, dan mengembangkan konten Bobobox. Aku ngerasa meskipun aku nggak nulis buku, tapi kalau aku masih bisa ngasih tulisan atau karya aku untuk membantu brand, itu masih selaraslah dengan apa yang aku inginkan," cerita ibu satu anak ini.

2) Berpikir kritis

Berpikir kritis merupakan kemampuan mengasah logika dan penalaran untuk mengindentifikasi kelebihan dan kelemahan dari suatu masalah.

Tak heran jika skill yang satu ini kerap dibutuhkan semua profesi termasuk Social Media Specialist.

Ketika Nita memegang posisi menjadi seorang Social Media Specialist, ia selalu dilatih untuk terus berpikir kritis.

"Kenapa aku pindah ke social media? Karena aku merasa selalu ingin belajar sesuatu hal yang baru gitu lo. Kayak role aku sebagai Content Specialist sudah ke pegang nih. Sebagai Social Media Specialist aku cuma punya modal bisa nulis, grammar aku bagus, terus aku punya basic bahasa Inggris juga, dan di jurusan aku, aku dilatih untuk bisa berpikir kritis, terus bisa kreatif juga," ujar Nita.

Baca juga: Seperti di Serial Emily in Paris, Ini Beda Social Media Manager vs Digital Marketer

3) Berpikir kreatif

Selain berpikir kritis, menjadi seorang Social Media Specialist juga harus kreatif.

Pasalnya, dengan memiliki kreativitas yang tinggi, seseorang dengan profesi ini mampu mengidentifikasi target dan merancang kampanye digital yang baik .

Hal itu juga yang membuat Nita sampai saat ini bisa meraih jabatan menjadi seorang Social Media Lead.

"Jangan lupa untuk berpikir kreatif. Itu penting banget karena kreatifitas itu bukan hanya kita latih tapi juga sesuatu yang harus kita pupuk setiap hari. Kalau misalnya pernah ngerasa stuck atau nggak bisa kreatif, ya gimana caranya harus bisa kreatif. Apalagi di dunia persosmed-an," jelas Nita.

4) Mengandalkan sesuatu yang tren bukan viral

Menurut Nita, menjadi seorang Social Media Specialist tentu harus mengikuti tren-tren yang sedang terjadi dan tidak hanya mengandalkan kejadian viral.

Kejadian viral bagi Nita adalah sebuah keberuntungan dan tidak bisa diukur.

"Social media itu bukan cuma untuk getting viral, tapi juga harus sesuai dengan business objective kita. Jangan ngarep virality aja karena virality itu nggak bisa diukur dan nggak bisa kita sengaja atau usahain. Virality menurut aku itu keberuntungan aja. Sisanya ya kita harus terus produce content," tambah Nita.

Baca juga: Ini Kualifikasi bagi Social Media Manager seperti Karakter Perempuan di Emily in Paris

Demikian empat tips dari Nita Ramadhita untuk menjadi seorang social media specialist.

Semoga membantu ya! (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh