Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mengenal Kondisi Rahim Terbalik

Ratu Monita - Senin, 17 Januari 2022
Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan rahim terbalik.
Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan rahim terbalik. Phira Phonruewiangphing

Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bagi kaum hawa.

Tapi, tahukah Kawan Puan, sebagian perempuan memiliki kondisi rahim terbalik?

Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan berupa rahim terbalik memang jarang terjadi dan dalam bidang medis, kondisi ini disebut dengan retroverted uterus atau rahim retrofleksi.

Dalam keadaan normal, rahim melengkung ke posisi depan atau ke arah perut dan letaknya di atas kandung kemih.

Namun, pada rahim terbalik, kondisi rahim justru melengkung ke posisi belakang, menghadap ke arah anus atau tulang belakang.

Untuk lebih lengkapnya, kali ini PARAPUAN akan membahas mengenai kondisi kesehatan organ kewanitaan berupa rahim terbalik, seperti dilansir dari laman Healthline, Senin (17/1/2022).

Gejala

Beberapa perempuan yang memiliki kondisi rahim terbalik tidak mengalami gejala apapun.

Sehingga, memungkinkan mereka tidak menyadari kondisinya tersebut.

Baca Juga: Mengenal Servisitis, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan pada Leher Rahim

Namun, terdapat sebagian lainnya yang memiliki kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini mengalami gejala, seperti :

  • Rasa sakit di vagina atau punggung bawah saat berhubungan seksual
  • Nyeri haid
  • Kesulitan memasukkan tampon
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil atau perasaan tekanan di kandung kemih
  • Infeksi saluran kemih
  • Inkontinensia ringan
  • Tonjolan perut bagian bawah

Penyebab

Rahim terbalik adalah variasi standar anatomi panggul yang dimiliki banyak perempuan saat lahir atau diperoleh saat mereka dewasa.

Bahkan, sebenarnya sekitar seperempat perempuan memiliki kondisi kesehatan organ kewanitaan dengan kondisi rahim terbalik dan kemungkinan genetika menjadi salah satu penyebabnya.

Dalam kasus lain, kondisi ini mungkin memiliki penyebab mendasar yang sering dikaitkan dengan jaringan parut panggul, seperti :

- Endometriosis : Jaringan parut atau adhesi endometrium dapat menyebabkan rahim menempel ke belakang, hampir seperti menempelkannya pada tempatnya.

- Fibroid uterus : Kondisi yang dapat menyebabkan rahim macet atau cacat, atau miring ke belakang.

Baca Juga: Waspada Pyometra, Penyakit 'Nanah Rahim' pada Hewan Peliharaan

- Penyakit radang panggul (PID) : Kondisi yang jika tidak ditangani, PID dapat menyebabkan jaringan parut, yang mungkin memiliki efek yang mirip dengan endometriosis.

- Sejarah operasi panggul : Operasi panggul juga dapat menyebabkan jaringan parut.

- Riwayat kehamilan sebelumnya : Dalam beberapa kasus, ligamen yang menahan rahim menjadi terlalu meregang selama kehamilan dan tetap seperti itu. Ini memungkinkan rahim untuk terbalik.

Rahim terbalik tidak berdampak pada kesuburan

Tak perlu khawatir, dengan kondisi rahim terbalik biasanya tidak memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil.

Dengan kata lain, jika perempuan dengan rahim terbalik mengalami kesulitan hamil, biasanya terkait dengan diagnosis lain yang dapat memengaruhi potensi kesuburan, seperti endometriosis, penyakit radang panggul (PID), dan fibroid rahim.

Masalah kesehatan reproduksi berupa endometriosis dan fibroid seringkali dapat diobati atau diperbaiki melalui prosedur pembedahan kecil.

Sedangkan untuk PID, jika didiagnosis lebih awal maka kondisi tersebut dapat diobati dengan antibiotik.

Lalu, jika diperlukan, perawatan infertilitas, seperti inseminasi intrauterine (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF), dapat membantu untuk hamil.

Jadi, dapat dikatakan kondisi rahim terbalik bukanlah suatu kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan yang perlu dikhawatirkan, kecuali diiringi dengan masalah kesehatan tertentu. (*)

Baca Juga: Mengenal Penebalan Dinding Rahim, Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara