Tak Banyak yang Tahu, Ini 4 Risiko Berinvestasi dalam Bentuk Dogecoin

Aulia Firafiroh - Sabtu, 15 Januari 2022
Risiko investasi dogecoin
Risiko investasi dogecoin Adrian Black

Baca juga: Gara-Gara Cuitan Elon Musk Lagi, Harga Aset Kripto Dogecoin Melonjak

3) Pengembangan teknologi masih rendah

Pengembangan dogecoin masih tergolong rendah dibanding aset kripto lainnya.

Pasalnya, Jackson Palmer, memilih berhenti mengembangkan teknologi mata uang kripto sejak tahun 2015 lalu.

Sedangkan pada enama tahun terakhir, hanya sedikit perubahan yang dilakukan oleh komunitas sukarela pecinta dogecoin.

Sebelumnya Dogecoin Core 1.14.3 meluncur pada Februari 2021 dan diperbaharui pada November 2019 lalu.

4) Kepemilikan terpusat

Menurut data, hampir sebagian dari keseluruhan dogecoin y tertampung hanya dalam beberapa dompet atau wallet saja.

Sebanyak 10 wallet saat ini diperkirakan memegang 44 persen dari keseluruhan dogecoin yang ada dengan wallet terbesar memegang sekitar 28 persen.

Mengapa hal tersebut bisa menjadi risiko investasi dogecoin?

Baca juga: Mengenal Dogecoin, Mata Uang Kripto yang Melejit Gara-Gara Elon Musk

Karena satu dari dompet digital besar tersebut memutuskan untuk keluar dari pasar sewaktu-waktu dan membuat harga dogecoin merosot begitu saja.

Selain itu, orang-orang dengan kepemilikan dogecoin terbesar tersebut sangat mungkin memanipulasi pasar dengan melakukan stop loss hunting, membentuk dinding transaksi, atau membentuk harga dengan jumlah dogecoin yang mereka punya.

Meski begitu, tak bisa dipungkiri, saat ini mata uang kripto dogecoin memiliki kinerja yang cukup baik bila dibandingkan dengan aset kripto lainnya.

Nah, menimbang risiko yang ada, apakah Kawan Puan tetap akan memilih dogecoin sebagai bentuk investasi kripto? (*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh