Ukir Sejarah, Belasan Tokoh Perempuan Isi Struktur Kepemimpinan NU

Firdhayanti - Jumat, 14 Januari 2022
Alissa Wahid ditunjuk Jadi Ketua Tanfidziyah PBNU
Alissa Wahid ditunjuk Jadi Ketua Tanfidziyah PBNU Tribunnews

Menurut Yahya, tak ada batasan dalam kepengurusan PBNU dan kepengurusan yang tidak melibatkan perempuan.

"Sekarang baru kita masukkan ini karena kita melihat kebutuhan sudah cukup mendesak, bahwa harus ada perempuan-perempuan yang ikut serta mengelola PBNU ini karena ada masalah-masalah besar terkait dengan perempuan," ujar Yahya.

Perempuan-perempuan yang terlibat dalam kepengurusan PBNU 2022-2027 merupakan tokoh-tokoh tangguh yang dapat dilihat dari kiprahnya selama ini, sebagaimana diungkapkan Yahya. 

Berbagai tokoh perempuan ini nantinya akan diandalkan untuk menangani berbagai hal, terutama yang berkaitan dengan masalah perempuan. 

"Bu Khofifah Indar Parawansa yang pasti nanti kami bisa andalkan untuk mengelola berbagai agenda PBNU menyangkut pemberdayaan perempuan," ujarnya.

Selain itu, ada Alissa Wahid yang akan memperkuat PBNU terkait kerja sama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional. 

"Ibu Alissa yang selama ini juga malang melintang di berbagai forum intenasional pasti bisa kami andalkan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan PBNU terkait dengan nation engagement, dengan kerja sama internasional, juga terkait dengan masalah kemanusiaan yang di dalamnya masalah perempuan sangat menonjol," lanjut Yahya. 

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah dan Alissa menyampaikan apresiasi dan kesepakatannya terhadap kebijakan itu.  

Baca Juga: Dukung SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah, Alissa Wahid Sebut Masih Ada Kesalahpahaman di Masyarakat

Khofifah menganggap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran perempuan.

Sementara itu, Alissa berpendapat bahwa hal itu akan menjadi pintu gerbang peran para perempuan NU yang selama ini sudah terlibat. 

Hal itu terlihat dalam mengurus pengajian hingga pesantren yang dapat memperbesar hikmahnya bagi bangsa, negara, dan peradaban dunia.

(*)

Sumber: Kompas.com,Instagram
Penulis:
Editor: Linda Fitria