Persiapan Sekolah Tatap Muka, Kenali Gejala Varian Omicron pada Anak

Ratu Monita - Kamis, 30 Desember 2021
Gejala omicron pada anak jelang persiapan sekolah tatap muka.
Gejala omicron pada anak jelang persiapan sekolah tatap muka. PonyWang

Parapuan.coPersiapan sekolah tatap muka perlu menjadi perhatian orang tua, apalagi kini muncul varian baru virus Covid-19, omicron

Varian baru tersebut tengah menjadi perhatian masyarakat dunia sejak dinyatakan sebagai variant of concern oleh WHO pada akhir November lalu.

Jenis varian terbaru ini juga telah terdeteksi di Indonesia. Menurut kabar terbaru, transmisi lokal omicron telah terjadi. 

Situasi tersebut tentu perlu menjadi perhatian bagi orang tua dalam persiapan sekolah tatap muka, mengingat program pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas masih akan tetap dilaksanakan di beberapa daerah. 

Sebelumnya, diketahui varian omicron terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan oleh dr. Angelique Coetzee, praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, dilansir dari laman Grid Health.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Aktivitas Ini Dilarang selama PTM Januari 2022

Ia mengatakan gejala yang muncul pada orang-orang terinfeksi Covid-19 varian omicron justru cenderung relatif ringan.

Gejala yang dirasakan mirip dengan penyakit influenza dengan nyeri di sekujur tubuh dan sakit kepala.

Bahkan anosmia atau hilangnya kemampuan indera penciuman yang umum dialami oleh orang-orang terpapar Covid-19, tidak ditemukan pada orang yang terinfeksi varian Omicron.

Di sisi lain, terdapat gejala berbeda pada anak-anak saat terinfeksi. Hal ini tentunya perlu diketahui orang tua dalam persiapan pembelajaran tatap muka

Dalam persiapan sekolah tatap muka di tengah hadirnya varian baru Covid-19 omicron, pengenalan gejala harus dipahami oleh orang tua. 

Beberapa waktu lalu seorang dokter dari London, Inggris menemukan gejala unik varian omicron pada anak-anak.

David Lloyd, seorang dokter umum, memberikan peringatan kepada orang tua mengenai gejala tak biasa dari varian omicron yang dapat terjadi pada anak-anak.

Ia mengungkapkan, anak-anak yang terpapar varian omicron mengalami ruam pada kulitnya.

Dilansir dari Metro via Grid Health, ruam tersebut muncul pada sekitar 15% anak yang terinfeksi.

Baca Juga: Sempat ke SCBD, Pasien Terpapar Omicron yang Lolos Karantina Dijemput Petugas

Lebih lanjut lagi, Lloyd menyampaikan bahwa varian Omicron membuat anak-anak merasa kelelahan, sakit kepala, dan nafsu makan turun. 

“Kami selalu memiliki sekelompok kecil pasien dengan Covid-19 yang mengalami ruam aneh, tetapi hingga 15% dari anak-anak (terpapar varian) omicron mengalami ruam yang tidak biasa. Jadi kami belajar sedikit lebih banyak tentang virus dan kami mulai mewaspadainya,” kata David Lloyd.

Kemudian berdasarkan hasil riset awal, varian omicron memiliki dampak yang lebih ringan dibandingkan delta.

Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendesak negara-negara di dunia untuk meningkatkan pengawasan karena varian omicron dapat menyebar lebih cepat.

Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan perhatian lebih jelang persiapan pembelajaran tatap muka karena virus varian ini lebih mudah menginfeksi ulang para penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.

 

“Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan (varian) omicron. Ada juga bukti bahwa varian omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada delta,” kata Tedros Ghebreyesus, dikutip dari Al Jazeera.

Meski penting untuk mendapatkan informasi mengenai omicron, namun orang tua dihimbau untuk tidak terlalu panik. 

"Seperti semua jenis COVID-19 lainnya, orang yang tidak divaksinasi akan tetap berisiko terkena infeksi sedang hingga parah, bahkan hingga memerlukan rawat inap," kata Kristina Deeter, MD, ahli intensif pediatrik.

Baca Juga: Mulai Masuk Indonesia, Waspadai Ini Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Delta

Dengan kata lain, orang tua perlu menyegerakan anak untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya perlindungan anak dari infeksi varian baru Covid-19.

Meski sudah divaksin, melanjutkan langkah-langkah mitigasi efektif dengan tetap mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan wajib dilakukan. 

Upaya ini perlu diperhatikan dalam persiapan sekolah tatap muka, agar pelaksanaan PTM dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

(*)