Salah Satunya Serbuk Sari, Ini 5 Jenis Alergi yang Paling Umum Diderita Orang

Anna Maria Anggita - Sabtu, 18 Desember 2021
Lima jenis alergi yang paling umum diderita oleh seseorang.
Lima jenis alergi yang paling umum diderita oleh seseorang. janiecbros

Parapuan.co - Tak dimungkiri bahwa beberapa orang memiliki jenis alergi dengan penyebab beragam.

Hal tersebut pun menyebabkan individu tersebut menjauh dari benda atau barang apapun yang memicu alergi timbul.

Alergi sendiri merupakan suatu keadaan ketika kekebalan tubuh bereaksi terhadap benda asing atau alergen.

Alergi dibagi menjadi beberapa jenis, dimana pemicu kondisi tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari makanan hingga bahan kimia.

Baca Juga: Puan Talks: Fakta Siklus Menstruasi, Mulai Cara Menghitung hingga Siklus Tidak Teratur

Dilansir dari Allergy & Sinus Centers, berikut ini lima jenis alergi yang paling umum diderita orang. Simak, ya!

1. Alergi serbuk sari

Serbuk sari adalah salah satu penyebab utama dari rinitis alergi, juga dikenal sebagai demam. 

Serbuk sari yang dimaksud bisa dari pohon, rumput, maupun gulma.

Orang yang mengalami alergi serbuk sari akan merasakan gejala di hidung, tenggorokan, dan saluran udara.

Beberapa gejala umum adalah bersin, batuk, dan mata gatal.

Pengidap alargi serbuk sari disarankan untuk melakukan imunoterapi.

Imunoterapi adalah pengobatan yang bertujuan untuk membuat pasien tidak peka terhadap alergen tertentu.

Nantinya seorang ahli alergi akan menyuntikkan dosis alergen kecil yang ditingkatkan secara bertahap selama periode waktu tertentu.

Cara ini mampu membebaskan pengidap alergi dari berbagai gejala yang mengganggu.

2. Alergi jamur

Jamur adalah alergen dalam ruangan yang umum, tetapi juga dapat ditemukan di luar ruangan.

Gejala yang paling umum terkait dengan alergi jamur adalah asma.

Ketika beberapa orang menghirup spora jamur, pengidap alergi akan mengi dan kesulitan bernapas.

Dikarenakan alergi ini tidak dapat dikendalikan, maka penting sekali bagi pengidapnya untuk mengurangi paparan jamur.

Sebab, jamur tumbuh dengan cepat dalam kondisi lembab. Jadi upayakan untuk menjaga rumah  tetap kering dan hindari pergi ke area dengan kelembapan tinggi.

3. Alergi makanan

Makanan itu merupakan sumber energi bagi tubuh.

Namun ada beberapa orang yang alergi terhadap makanan, seperti:

  • Telur
  • Ikan
  • Kerang
  • Kacang-kacangan
  • Susu sapi
  • Kedelai
  • Gandum

Alergi makanan yang tidak ditangani secara serius dapat menimbulkan reaksi serius seperti anafilaksis yang mengancam nyawa.

Kalau kamu menderita alergi makanan, maka sebelum membeli suatu hidangan sebaiknya baca label apakah ada alergennya atau tidak.

Baca Juga: Puan Talks: Mengapa Perempuan Lebih Sensitif saat Menstruasi? Ini Penjelasan Dokter Obgyn

 

4. Alergi tungau debu

Tungau debu adalah organisme kecil yang hidup di kasur dan tempat tidur.

Sebenarnya tungau debu itu tidak berbahaya, tapi bagi penderita alergi tungau debu kondisi ini sangat tidak nyaman.

Pasalnya alergi tungau debu dapat menyebabkan gatal, bersin, hidung tersumbat, dan masalah pernapasan.

Beruntungnya alergi ini bisa dikendalikan dengan mudah yakni dengan mengontrol tungau debu.

Caranya yakni gunakan penutup kasur ramah alergi yang dirancang untuk mencegah tungau debu.

5. Alergi hewan peliharaan

Beberapa hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat menyebabkan alergi.

Bulu hewan dan air liur merupakan penyebab utama alergi hewan peliharaan.

Orang yang alergi hewan peliharaan akan mengalami gatal, bersin, dan masalah pernapasan.

Penting bagi pengidapnya untuk menghindari memiliki hewan peliharaan.

Akan tetapi bagi para pencinta hewan, tidak memiliki hewan peliharaan itu susah, maka disarankan untuk melakukan imunoterapi untuk mengurangi gejala.

Jadi meskipun penderita alergi hewan peliharaan memiliki hewan, namun telah menjalani imonoterapi, maka gejalanya pun bisa dikontrol.

Kawan Puan yang punya alergi, hindari alergennya ya, atau kamu bisa menjalani imunoterapi.

Baca Juga: Puan Talks: Dokter Obgyn Bongkar Mitos dan Fakta Seputar Menstuasi

(*)

Sumber: Allergy & Sinus Centers
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania