Parapuan.co - Mengajari anak ilmu pengetahuan bisa dilakukan terutama saat persiapan sekolah tatap muka.
Ilmu pengetahuan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan anak.
Terlebih lagi, mengenalkannya pada ilmu pengetahuan bisa menumbuhkan semangat belajarnya dan berpikir kritis.
Seperti penelitian dari Indonesia yang mempelajari 120 siswa sekolah dasar menemukan bahwa pendidikan Science, Technology, Engineering dan Math (STEM) dapat membentuk keterampilan berpikir kritis mereka.
Bagaimana cara memulai minat ilmu pengetahuan pada anak?
Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Biasakan Anak Berolahraga dengan Cara Ini
Berdasarkan rilis yang diterima PARAPUAN, berikut lima cara mudah dan menyenangkan memulai minat ilmu pengetahuan pada anak, yang bisa dicoba saat persiapan sekolah tatap muka seperti saat ini.
1. Mengeksplorasi pertanyaan yang diajukan anak
Saat anak mengajukan pertanyaan, itulah waktu terbaik untuk belajar.
Luangkan waktu untuk menjelaskan kepada anak.
Jika tidak yakin dengan jawabannya, jadikan ini sebagai kesempatan untuk belajar lagi.
Kawan Puan dapat mencari jawaban bersama dengan anak denga mengjunjungi perpustakaan atau membaca artikel online.
Selain itu, orang tua dapat memberikan pertanyaan untuk mendorong anak-anak untuk belajar dan mengeksplorasi, terutama di momen persiapan kembali ke sekolah.
2. Bermain ilmu pengetahuan
Dalam masa persiapan sekolah tatap muka, cobalah untuk ikut terlibat dalam sebuah permainan yang memiliki manfaat.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa bermain menumbuhkan keterampilan sosial-emosional, kognitif, bahasa dan mengelola diri sendiri.
Manfaat dari bermain tersebut mendukung fungsi penting dan perkembangan otak anak.
Ajari anak bagaimana cara gesekan dengan memainkan permainan tarik tambang, atau biarkan mereka membuat permainan papan atau board game.
Selain itu, Kawan Puan dapat mencoba permainan ilmu pengetahuan seperti Code.
Baca Juga: Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Rekomendasi Terbaru IDAI Soal Pelaksanaannya
3. Membuat mainan sendiri
Walaupun teknologi merupakan alat yang bagus untuk mempelajari ilmu pengetahuan, kita tetap bisa melakukannya tanpa menatap layar gawai.
Dorong anak untuk membuat mainan mereka sendiri menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup pada lebih dari 1.036 guru, 2.673 orang tua dan 853 siswa, mempromosikan kreativitas dalam pendidikan merupakan kunci.
Mendorong kreativitas selama proses belajar akan meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan berpikir kritis pada siswa.
Selain dapat menyerap lebih banyak konten, siswa juga dapat dapat menguasai mata pelajaran yang berbeda, memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang mata pelajaran, dan performa ujian yang lebih baik secara keseluruhan.
Cara ini bisa diterapkan saat persiapan kembali ke sekolah ya, Kawan Puan.
4. Mengunjungi museum ilmu pengetahuan
Ajak anak-anak ke acara ilmu pengetahuan selama akhir pekan atau liburan sekolah.
Ini merupakan petualangan yang sempurna untuk belajar dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
Melansir Lighthouse, terdapat penelitian yang menujnukkan bahwa anak-anak akan belajar lebih banyak dan lebih menikmati diri mereka sendiri di pameran.
Itulah mengapa penting untuk mengajak anak-anak mengunjungi museum.
Penelitian tersebut juga menujukkan bahwa anak-anak dan orang tua belajar bersama, serta berbicara satu sama lain tentang apa yang mereka lihat di museum.
Baca Juga: Cara Tepat Memilih Sunscreen Anak untuk Persiapan Sekolah Tatap Muka
5. Terlibat dalam kegiatan secara langsung
Orang tua dapat memanfaatkan rasa ingin tahu anak-anak yang tidak pernah berakhir dan ajak mereka untuk terlibat dalam semua kegiatan.
Cobalah eksperimen sederhana di rumah yang dapat ditemukan di laman 3M Science at Home.
Eksperimen dengan ilmu pengetahuan dengan cara yang menyenangkan dan mendidik seperti membuat roket dari kertas.
Selain itu, ada beragam eksperimen ilmu pengetahuan yang aman dicoba dari rumah.
Cara ini bisa dilakukan untuk memulai perjalanan anak dalam dunia ilmu pengetahuan, terutama saat persiapan sekolah tatap muka.
(*)
