Efek Kekerasan pada Perempuan secara Seksual bagi Otak dan Tubuh

Putri Mayla - Jumat, 10 Desember 2021
Menurut pakar, kekerasan pada perempuan secara seksual dapat memiliki efek negatif pada tubuh dan otak.
Menurut pakar, kekerasan pada perempuan secara seksual dapat memiliki efek negatif pada tubuh dan otak. KatarzynaBialasiewicz

Berdasarkan hasil penyakit jantung, memberi tahu ahli jantung tentang riwayat trauma dapat membantu dokter memantau kesehatan kardiovaskular dengan baik, ungkap Allison E. Gaffey, PhD, rekan peneliti dalam kedokteran perilaku kardiovaskular di Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut.

"Ahli jantung memahami bahwa risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada perempuan muncul dari faktor tradisional dan nontradisional," kata Dr. Allison.

Berbagi riwayat trauma dikatakan "dapat membantu penyedia layanan untuk lebih memahami risiko seorang perempuan."

Pendapat tersebut juga dapat memungkinkan seorang perempuan untuk menerima perawatan yang lebih sensitif terhadap trauma selama pemeriksaan fisik.

Lebih lanjut, mendapatkan rujukan yang diinginkan untuk kesehatan mental atau layanan lain jika mereka melakukannya.

Baca Juga: Kenali 15 Bentuk Kekerasan pada Perempuan secara Seksual, Apa Saja?

Hal ini menunjukkan bahwa perempuan dengan riwayat serangan seksual tidak boleh meremehkan riwayat trauma di otak dan tubuh mereka.

Jika Kawan Puan mengalami serangan seksual, kamu perlu merasa nyaman berbagi dengan penyedia layanan kesehatan.

Pasalnya, peningkatan risiko pada jantung dan pembuluh darah perempuan berkaitan dengan trauma yang mereka miliki.

Sangat penting bagi perempuan dengan riwayat kekerasan seksual untuk memperhatikan faktor risiko lain untuk kondisi ini.

Seperti tekanan darah tinggi, gula darah, dan kolesterol.

Sehingga, hal ini dapat menjadi perhatian untuk penanganan korban kekerasan pada perempuan.

(*)

Sumber: everydayhealth
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

BERITA TERPOPULER WELLNESS: 3 Waktu Tepat Berkunjung ke Vietnam hingga 5 Manfaat Wall Climbing