Jelang Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Cara Mengajari Anak Laki-Laki Menghargai Perempuan

Ratu Monita - Senin, 13 Desember 2021
Mengajarkan anak laki-laki menghormati perempuan dalam persiapan sekolah tatap muka.
Mengajarkan anak laki-laki menghormati perempuan dalam persiapan sekolah tatap muka. whyframestudio

Cara Mengajari

Memberikan pengajaran ini pada anak dalam persiapan sekolah tatap muka dapat dimulai saat anak mulai berkenalan dengan lingkungan sosialnya. 

Pendidikan yang tepat akan menanamkan sikap peka, rasa hormat, belas kasih, dan kebaikan hati anak laki-laki kepada lawan jenisnya.

Memberikan pemahaman akan beberapa hal seperti siulan atau komentar tertentu menjadi penting karena hal tersebut bisa jadi bentuk pelecehan kepada perempuan.

Melansir dari laman Kompas.com, mengajari anak laki-laki menghargai anak perempuan bisa berdasarkan usia.

Anak Laki-Laki Usia 5-12 Tahun

Dalam rentang usia anak di bangku TK hingga Sekolah Dasar (SD), orang tua bisa mempertimbangkan media yang disaksikan oleh anak, termasuk ada atau tidaknya unsur pornografi.

 

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Kenali Dampak Long Covid pada Anak

 

Hal ini dinilai penting karena seiring berjalannya waktu, semakin banyak media yang seolah menormalisasikan tindak kekerasan tanpa memerhatikan dampaknya bagi anak-anak yang menyaksikan.

Sebagai orang tua, meminimalisir paparan anak terhadap acara televisi, media sosial atau game yang menonjolkan rasa tidak hormat atau manusiawi kepada perempuan wajib dilakukan. 

Saat anak menginjak usia 11 tahun, Kawan Puan bisa mulai mendiskusikan tentang konten pornografi yang sifatnya hardcore, kekerasan, dan merendahkan secara objektif.

Sampaikan kepada mereka bahwa perempuan tidak diciptakan untuk diperlakukan secara kasar atau direndahkan.

Pastikan dalam persiapan pembelajaran tatap muka ini Kawan Puan melakukan monitor pada anak. Usahakan untuk menghindarinya dari tontonan pornografi dan ganti dengan pendidikan seksual sejak dini yang lebih bermanfaat.

 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini