Ahli Patologi Klinis Menduga Virus Corona Varian Omicron Sudah Masuk Indonesia

Rizka Rachmania - Rabu, 8 Desember 2021
Gambar ilustrasi virus Covid-19 varian Omicron yang diduga sudah masuk Indonesia.
Gambar ilustrasi virus Covid-19 varian Omicron yang diduga sudah masuk Indonesia. NiseriN

Parapuan.co - Ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menduga bahwa virus corona varian Omicron B.1.1.529 sebenarnya sudah masuk Indonesia.

Hal ini dikarenakan penyebaran virus Omicorn sudah luas di banyak negara sejak pertama kali dilaporkan kemunculannya.

"Pendapat saya: sudah. Penyebaran sudah sedemikian luas di banyak negara sejak laporan awalnya," ujar Tonang Dwi Ardyanto, melansir Kompas.com, Rabu, (7/12/2021).

Tonang pun mengatakan bahwa laporan awal virus corona varian Omicron sudah terjadi setidaknya dua pekan sebelumnya.

Baca Juga: Kemenkes Bantah Kasus Infeksi Varian Omicron yang Diduga Terdeteksi di Cikarang

Laporan pertama adanya varian Omicron ini adalah pada tanggal 24 November 2021 di Afrika Selatan.

Sedangkan kasus infeksi pertama varian Omicorn ini pertama dikonfirmasi pada tanggal 9 November 2021.

Tonang pun menyebutkan beberapa alasan yang mendasari dugaannya bahwa virus corona varian Omicron sudah masuk Indonesia.

Alasan pertama adalah sebagian besar kasus infeksi varian Omicron tidak menunjukkan gejala atau hanya gejala ringan.

Hal ini pulalah yang terjadi di Afrika Selatan dan beberapa negara lain dimana laporan kasus infeksi adalah tanpa gejala atau gejala ringan saja.

Lalu alasan kedua adalah jumlah tes PCR Indonesia yang masih di bawah ambang, meski rata-rata tes dilaporkan antara 180-200 ribu per hari.

Tonang menyebut bahwa meskipun laporan rata-rata tes tinggi, namun itu adalah untuk tes antigen.

Sedangkan tes PCR tinggal sekitar 15 persen atau rata-rata 30 ribu/hari.

"Padahal minimal 39 ribu/hari. Itu minimal. Itu juga dengan syarat merata," ujar Tonang.

"Sayangnya, 40-50 persen dari jumlah PCR itu di Jakarta saja. Sisanya dibagi 33 provinsi lainnya," ujar dia.

Baca Juga: Khawatir Varian Omicron, Timnas Bulutangkis Mundur dari BWF World Championship 2021

Tes antigen sebenarnya bisa mendeteksi varian Omicron, namun akan lebih akurat PCR.

Di sisi lain, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa belum ada laporan kasus Omicron di Indonesia.

"Ya (belum ada kasus infeksi Omicron terdeteksi di Indonesia)," ujar Nadia.

Meski begitu, Tonang mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap waspada, berhati-hati, dan bersiap dengan kemungkinan terburuk.

"Kita tetap harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk," ujarnya.

"Kalaupun benar Omicron sudah ada di Indonesia, atau ternyata belum ada, tetap saja jawabannya satu, harus dicegah penyebarannya," katanya lebih lanjut.

Kewaspadaan ini tetap harus dijaga meskipun sebagian besar kasus infeksi menimbulkan gejala ringan dan belum ada laporan meninggal akibar terinfeksi Omicron.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sudah mencatatkan bahwa varian Omicron saat ini sudah terdeteksi di 38 negara, termasuk Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Varian Omicron Belum Ada di Indonesia, Begini Penjelasannya

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania