Apa Itu Stages of Grief? Berikut Penjelasan dan 5 Tahapan yang Dilalui

Ericha Fernanda - Selasa, 7 Desember 2021
Tahap-tahap kesedihan atau stages of grief.
Tahap-tahap kesedihan atau stages of grief. spukkato/iStockphoto

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah beberapa waktu terakhir kamu sering mengalami kesedihan?

Seperti diketahui, kesedihan atau duka itu wajar terjadi. Penyebabnya pun beragam, seperti kematian orang yang dicintai, mengakhiri hubungan, kehilangan pekerjaan, atau perubahan lain yang mengubah hidup.

Jadi, sangatlah wajar jika kamu menangis, marah, menarik diri, atau bahkan merasa hidup sudah tidak ada artinya lagi.

Setiap orang memproses kesedihan secara berbeda, tetapi ada beberapa kesamaan dalam tahapan perasaan yang dialami selama bersedih.

Mengutip dari Healthline, pada tahun 1969, seorang psikiater bernama Elizabeth Kübler-Ross menulis dalam bukunya On Death and Dying bahwa kesedihan dapat dibagi menjadi lima tahap atau stages of grief.

Kelima tahapan dalam stages of grief yaitu:

Baca Juga: Redakan Kesedihan Sahabatmu dengan Membuatnya Tertawa, Begini Caranya

1. Penolakan (Denial)

Sering terjadi ketika orang menanggapi perasaan yang menyakitkan dengan berpura-pura baik-baik saja atau tidak terjadi apa pun, itulah penolakan.

Fase menolak emosi ini memberimu waktu untuk menyerap kesedihan secara bertahap dan mulai memprosesnya.

Penolakan adalah mekanisme pertahanan yang umum dilakukan. Tapi, jika terus menyangkal akan menyulitkan hidupmu.

2. Kemarahan (Anger)

Seperti bom waktu, efek dari penolakan dan menyembunyikan perasaan terus-menerus dapat memicu amarah.

Kemarahan ini dapat diarahkan pada orang lain, seperti orang yang meninggal, mantan, atasan, dan bahkan benda mati.

Namun, saat kemarahan mereda, kamu akan mulai berpikir lebih rasional tentang apa yang terjadi dan merasakan emosi yang telah lama disembunyikan.

3. Tawar-menawar (Bargaining)

Selama kesedihan, tidak jarang seseorang mencari cara untuk mendapatkan kendali atau ingin merasa bahwa mereka dapat memengaruhi hasil suatu peristiwa.

Pada tahap tawar-menawar, kamu akan mendapati dirimu sering memikirkan kemungkinan dengan 'seandainya', 'bagaimana jika', atau 'jika saja'.

Tawar-menawar adalah garis pertahanan melawan emosi kesedihan, yang membantumu menunda kesedihan, kebingungan, atau sakit hati.

4. Depresi (Depression)

Pada titik ini, depresi bukanlah tanda kondisi kesehatan mental. Sebaliknya, itu adalah respons alami dan tepat untuk kesedihan.

Selama tahap depresi, kamu mulai menghadapi kenyataan saat ini dan kesedihan yang dialami.

Kesadaran akan akar masalah yang dihadapi mungkin membuatmu putus asa secara mendalam, tapi inilah langkah yang harus dilewati untuk bangkit.

Baca Juga: 4 Penyebab Utama Depresi, Mulai Riwayat Keluarga hingga Kepribadian

5. Penerimaan (Acceptance)

Penerimaan belum tentu merupakan tahap kesedihan yang membahagiakan atau membangkitkan semangat.

Itu tidak berarti kamu telah melewati kesedihan. Namun, untuk memastikan bahwa kamu telah menerimanya dan telah memahami apa artinya dalam hidupmu sekarang.

Kamu akan merasa sangat berbeda dalam tahap ini. Selain itu, di fase ini Kawan Puan akan menyadari bahwa dirimu sudah mengalami perubahan besar dalam hidup.

Jadi, akui setiap emosi yang kamu rasakan ya, Kawan Puan. Sebab, setiap emosi perlu diekspresikan untuk diproses dengan lebih baik. (*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Arintya

5 Manfaat Kumpul Keluarga saat Idulfitri bagi Kesehatan Mental