Hari Disabilitas Internasional, Apakah Penyakit Mental Termasuk Disabilitas?

Ericha Fernanda - Jumat, 3 Desember 2021
Mengetahui apakah penyakit mental termasuk disabilitas
Mengetahui apakah penyakit mental termasuk disabilitas Chinnapong

Parapuan.co - Setiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional, yang ditujukan sebagai dukungan untuk penyandang disabilitas.

Masih sering menjadi pertanyaan apakah penyakit mental atau gangguan psikologis termasuk dalam disabilitas atau tidak.

Untuk diketahui, penyakit mental mengacu pada berbagai kondisi mental, emosional, dan kejiwaan.

Jenis, derajat, dan tingkat keparahan gejala dapat sangat bervariasi dari orang ke orang yang dapat didiagnosis oleh profesional medis, seperti psikiater.

Baca Juga: Sejarah dan Tema Hari Disabilitas Internasional yang Diperingati Setiap 3 Desember

Melansir The Recovery Village, kondisi kesehatan mental tidak selalu mengikuti pola yang dapat diprediksi dan dapat muncul kapan saja selama masa hidup seseorang.

Ketika penyakit mental berdampak pada kemampuan seseorang untuk berfungsi setiap hari di lingkungan akademik, pekerjaan, atau sosial, maka dapat dikategorikan sebagai disabilitas.

Penyakit mental menjadi disabilitas ketika mengganggu kinerja dan secara negatif memengaruhi aktivitas sehari-hari seseorang.

Tingkat gangguan fungsi seseorang merupakan faktor penting lainnya dalam mendefinisikan disabilitas kesehatan mental.

Gangguan dapat diklasifikasikan sebagai disabilitas berdasarkan tingkat keparahan dan lamanya waktu aktivitas kehidupan terpengaruh.

Selain itu, penyakit mental tersebut harus bersifat jangka panjang atau atau berpotensi menjadi jangka panjang, agar dapat didefinisikan sebagai disabilitas.

Ada 9 kategori penyakit mental yang dapat diklasifikasikan sebagai disabilitas, yang harus didasarkan pada diagnosis untuk memenuhi tingkat keparahannya, antara lain:

Gangguan Afektif

Gangguan suasana hati atau mood adalah sekelompok gambaran klinis yang ditandai dengan berkurang atau hilangnya kontrol emosi dan pengendalian diri, seperti depresi.

Gangguan Kecemasan

Gangguan ini ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang kuat dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Contohnya, gangguan stres pascatrauma.

Baca Juga: Beda Kecemasan dan Depresi, Gangguan Kesehatan Mental yang Umum Terjadi

Disabilitas Perkembangan dan Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, berinteraksi, serta berperilaku.

Disabilitas Intelektual

Disabilitas ini ditandai dengan kesulitan memproses informasi, keterbatasan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan kepekaan terhadap lingkungan, contohnya down syndrome.

Gangguan Mental Organik

Gangguan mental organik disebabkan oleh infeksi maupun cedera yang mengakibatkan kerusakan pada otak, dan berkembang menjadi gangguan mental.

Gangguan Kepribadian

Gangguan ini menyebabkan seseorang memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal, sulit untuk diubah, atau kesulitan memahami situasi dan orang lain.

Gangguan Psikotik

Gangguan psikotik adalah penyakit mental yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk membedakan antara khayalan dan realitas, contohnya Skizofrenia.

Baca Juga: Takut Interaksi Sosial, Apa Itu Gangguan Kepribadian Menghindar?

Gangguan Somatoform

Gangguan somatoform (somatisasi) adalah penyakit mental yang menyebabkan seseorang merasakan gejala penyakit tanpa ada penyebab medis.

Kecanduan Zat

Kecanduan zat adalah ketidakmampuan psikologis dan fisik untuk berhenti mengonsumsi bahan kimia, obat-obatan, dan zat adiktif tertentu.

(*)

Sumber: The Recovery Village
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

4 Manfaat Liburan Bersama Keluarga untuk Kesehatan Mental, Bisa Ciptakan Memori Bahagia