Berdamai dengan Amarah Itu Penting, Begini Cara Mudah Memulainya

Tim Parapuan - Rabu, 1 Desember 2021
Berdamai dengan amarah
Berdamai dengan amarah photocheaper/iStockphoto

Parapuan.co – Kawan Puan, ada sebuah pepatah Jawa yang berbunyi, “Jalma angkara mati murka,” yang kira-kira artinya kemarahan mengantarkan manusia pada kemalangan atau celaka.

Pesan pepatah itu memiliki arti tentang sebuah anjuran untuk tidak menuruti amarah.

Anjuran untuk menahan amarah bukan hanya terdapat pada masyarakat Jawa, melainkan juga di banyak kebudayaan lain, termasuk dalam ajaran agama.

Namun seperti yang kita ketahui bahwa menahan amarah itu tidak menuruti amarah atau terbawa amarah bukanlah hal yang mudah.

Hal tersebut juga dijelaskan dalam buku How to Keep Your Cool karya Seneca.

Baca Juga: 3 Dampak Buruk Terlalu Sering Menyembunyikan Perasaan Emosional

Buku How to Keep Your Cool tersebut dibuka dengan satu kutipan provokatif dari Seneca, “Kemarahanmu adalah sejenis kegilaan, karena kau menetapkan harga tinggi untuk hal-hal tak berharga.”

Kawan Puan, amarah sering menjadikan kita tidak bisa berpikir jernih, kemudian kita memberi respons besar dan gila-gilaan terhadap sesuatu yang sebetulnya tidak penting-penting amat.

Dalam kata pengantar buku ini, James Romm memberi pertanyaan yang menarik untuk dipikirkan.

“Apakah benar-benar penting bahwa seseorang tidak menghormatimu, sepenting masalah perubahan iklim global? Atau ancaman perang nuklir? Atau fakta bahwa bintang-bintang runtuh ke dalam lubang hitam di bagian lain galaksi kita, menelan segala yang ada di sekitarnya?”

Penjajaran hal sehari-hari dengan hal-hal serbabesar adalah salah satu cara, yang sekaligus merupakan siasat favorit Seneca, untuk mengelola amarah.

Buku How to Keep Your Cool
Buku How to Keep Your Cool Dok. KPG

Penulis:
Editor: Arintya