Ampuh Obati Gigitan Ular Berbisa, Ini Efek Samping Anti Bisa Ular pada Tubuh

Anna Maria Anggita - Kamis, 25 November 2021
Efek samping anti bisa ular atau antivenom pada tubuh.
Efek samping anti bisa ular atau antivenom pada tubuh. https://www.uofmhealth.org/health-library/tm6541

 

Efek samping anti bisa ular

Meskipun bisa mengobati gigitan ular berbisa, anti bisa ular ternyata punya beberapa efek samping yang perlu kamu ketahui.

Seperti yang dikutip dari Michigan Medicine efek samping anti bisa ular ini dapat mencakup ruam, gatal, menggigil, detak jantung yang cepat, demam, dan nyeri tubuh.

Perlu dipahami juga bahwa penggunaan anti bisa ular tergantung pada seberapa banyak bisa yang diterima tubuh dan jenis serta ukuran ular.

Pasalnya ular yang berukuran besar cenderung menyuntikkan lebih banyak bisa daripada ular kecil.

Baca Juga: Musim Hujan Rawan Ular, Berikut Ini Obat Alami untuk Mengatasi Gejala Gigitan Ular

Antivenom atau anti bisa ular ini digunakan untuk gigitan ringan, sedang, dan berat, berikut penjelasannya yang harus disimak!

1. Jika gigitan itu kering alias tidak ada racun yang disuntikkan, maka tidak perlu diobati dengan antibisa.

2. Gigitan berbisa ringan dapat menyebabkan gejala ringan, seperti sedikit pendarahan, nyeri, dan bengkak pada gigitan.

3. Kemudian jika bisa yang diterima tubuh kadarnya sedang maka akan menyebabkan gejala sakit parah, pembengkakan seluruh anggota badan, dan perasaan sakit secara umum, seperti mual, muntah, dan kelemahan.

4. Apabila gejala akibat bisa itu berat termasuk sakit parah, pembengkakan, kesulitan bernapas, pendarahan sedang hingga parah, dan tanda-tanda syok, maka perlu diberikan bantuan sesegera mungkin.

Kawan Puan untuk hasil terbaik, anti bisa ular harus diberikan secepatnya setelah mendapat gigitan.

Biasanya antivenom diberikan dalam empat jam pertama setelah gigitan ular dan mungkin efektif selama dua minggu pemberian.

Apabila setelah disuntik anti bisa ular seseorang mengalami berbagai reaksi seperti demam, menggigil, ruam, nyeri otot, nyeri sendi, gatal, dan darah dalam urin, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut. (*)

Sumber: WHO,Michigan Medicine
Penulis:
Editor: Arintya