5 Cara Mencegah Penculikan Anak dan Mengajari Mereka Melindungi Diri

Saras Bening Sumunarsih - Rabu, 24 November 2021
Mencegah penculikan anak
Mencegah penculikan anak Sasiistock

 

Parapuan.co – Kawan Puan, anak-anak sangat rawan menjadi korban penculikan.

Bahkan, anak-anak bisa mudah tergiur sesuatu yang mereka sukai seperti boneka, permen, hingga hal-hal lainnya.

Oleh karena itu, penting bagi Kawan Puan untuk melatih anak agar tidak mudah tergiur dengan sesuatu yang ditawarkan orang asing.

Terlebih jika orang-orang di sekitar anak terlihat mencurigakan.

Meski demikian, Kawan Puan juga perlu waspada dengan orang yang mungkin sudah kamu kenal.

Pasalnya, pelaku penculikan tak hanya orang asing saja bahkan bisa orang terdekat.

Lantas, bagaimana cara mencegah penculikan anak sekaligus mengajari mereka untuk melindungi diri sejak kecil?

Seperti yang dikutip dari Brightside, inilah beberapa cara mencegah penculikan serta mengajarkan anak untuk melindungi diri dari penculik!

Baca Juga: Penyebab Balita Memukul Kepalanya Sendiri dan Cara Mengatasinya

1. Ajari soal kewaspadaan

Mungkin sulit bagi seorang anak untuk memahami siapa yang asing dan siapa yang dapat mereka percayai.

Di bayangan anak, orang asing yang punya maksud jahat mungkin tampak menakutkan, tetapi tidak selalu demikian.

Orang asing juga bisa terlihat baik dan ramah pada anak-anak. 

Faktanya, lebih sering anak-anak diculik oleh seseorang yang benar-benar mereka kenal dan tidak akan dianggap sebagai orang asing.

Oleh karena itu, Kawan Puan mengajarkan tentang kewaspadaan pada anak untuk menghindari tindak penculikan ini.

 

2. Memastikan keamanan anak

Penting bagi Kawan Puan untuk memastikan keamanan anak.

Kawan Puan dapat membuat daftar orang yang kamu percaya seperti orang yang menjemput anak saat sekolah ataupun yang menjaganya saat kamu bekerja.

Daftar tersebut bisa berisi nama kerabat, keluarga, atau orang yang kamu kenal baik.

Kamu juga dapat memberitahu anak terkait orang-orang yang bisa kamu percaya.

Baca Juga: Anak Balita Beri Pertanyaan Sulit? Simak, Begini Cara Menjawabnya

3. Mengajari anak untuk menolak

Anak-anak perlu tahu bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan tidak pada orang asing.

Selain itu, kamu juga bisa mengajarkan agar anak bisa menyampaikan apa yang ia rasakan saat mereka merasa ketakutan.

Mungkin sulit bagi seorang anak untuk bersikap tegas dan menentang orang dewasa.

Namun Kawan Puan juga harus mengajari mereka cara melakukannya.

Kawan Puan bisa memulainya dengan hal-hal sehari-hari, lalu mintalah pendapat anak apakah ia ingin menerima atau menolaknya.

Dengan mengajarkan anak untuk menolak, hal ini bisa menjadi cara agar anak tetap waspada dengan orang-orang disekitarnya.

4. Menjaga keamanan secara online

Tak hanya secara langsung, kamu juga perlu menjaga keamanan anak secara online atau di dunia maya.

Perlu Kawan Puan ketahui, kasus penculikan bahkan bisa berawal secara online.

Maka dari itu, Kawan Puan perlu memastikan agar anak-anak tahu bahwa dunia maya juga bisa berbahaya bagi mereka.

Selain itu, anak-anak juga harus berhati-hati berbicara dengan orang asing di sana.

Lalu Kawan Puan juga bisa menghindari menyebarkan data diri anak di media sosial.

Bahkan, kamu juga bisa mulai mencegah terjadinya penculikan dengan tidak mengunggah foto anak di dunia maya.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Cara Tingkatkan Kemampuan Perhatian Anak

5. Mendekati tempat aman

Saat anak merasakan ada hal yang aneh seperti dibuntuti, ajari mereka untuk mengatasi hal ini.

Salah satu cara yang bisa mereka lakukan saat merasa tidak aman adalah dengan mendekati tempat aman seperti petugas keamanan ataupun seorang ibu lainnya.

Tak hanya itu, saat anak berada di tempat yang jauh dari keramaian katakan pada mereka untuk segera mencari keramaian.

Untuk mengajarkan ini pada anak kamu bisa melakukannya dengan memulai skenario.

Kawan Puan, itulah beberapa cara mencegah penculikan serta mengajarkan anak agar bisa melindungi dirinya sendiri.

Yuk, segera ajarkan cara-cara tersebut pada anak! (*)

Sumber: brigthside.me
Penulis:
Editor: Arintya