5 Tips Bertengkar Sehat setelah Perempuan Menikah, Bikin Hubungan Makin Mesra!

Ratu Monita - Minggu, 21 November 2021
Tips bertengkar sehat setelah perempuan menikah.
Tips bertengkar sehat setelah perempuan menikah. Freepik

2. Menjadi pendengar yang baik

Dalam upaya meminimalisir terjadinya konflik, penting bagi pasangan untuk saling menjadi pendengar yang baik.

Karena, sering ditemukan penyebab konflik setelah perempuan menikah adalah salah satu atau kedua belah pihak enggan mendengarkan keluh kesah maupun pendapat pasangan.

Padahal, mendengarkan apa yang disampaikan pasangan dengan penuh perhatian akan membuat satu sama lain lebih memahami pasangannya.

"Buka telinga dan pikiran kita untuk mendengar apa yang pasangan kita rasakan dan apa yang berusaha dia sampaikan. Biarkan dia mengeluarkan apa yang dia pendam sebelum kita menyampaikan pendapat kita," tutur Irma.

3. Menjaga nada bicara

Hal lainnya yang dinilai penting adalah menjaga nada bicara.

Tanpa disadari, saat pasangan adu argumen kerap diikuti dengan perubahan emosi dan memengaruhi nada bicara. Seperti saat emosi marah, nada bicara pun akan meninggi.

Namun sejatinya, hal tersebut wajar untuk menunjukkan ingin lebih didengar.

Akan tetapi, pertengkaran tersebut tidak kunjung selesai apabila satu sama lain enggan meredam emosi dan menurunkan nada bicaranya.

Untuk itu, penting memerhatikan nada bicara saat bertengkar.

Baca Juga: Jadi Inspirasi Perempuan Menikah, Ini 5 Foto Pre Wedding Tanpa Sentuhan ala Ria Ricis

4. Saling jujur dan terbuka

Sebagaimana kita ketahui, kejujuran dan keterbukaan menjadi hal yang penting dalam hubungan setelah wanita menikah.

Sayangnya, sering kali pertengkaran terjadi karena tidak adanya kejujuran dan keterbukaan dalam hubungan tersebut.

Untuk itu, disarankan ketika bertengkar, selalu sampaikan apa yang ingin dibicarakan kepada pasangan, begitu juga sebaliknya.

“Memahami dan menerima itu kunci dalam hubungan. Kalau kita dan pasangan mau menyelesaikan pertengkaran, maka kejujuran dari kedua pihak bisa membantu penyelesaian konflik itu,” jelas Irma.

Dengan kata lain, ada kejujuran dan keterbukaan, maka pasangan dapat saling belajar untuk memahami dan menerima satu sama lain.

Sehingga, hubungan yang terjalin pun akan minim konflik.

Sumber: NOVA
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda