Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 5 Red Flag Anak Alami Perundungan di Sekolah

Putri Mayla - Rabu, 17 November 2021
Dalam persiapan sekolah tatap muka, orang tua dapat mengetahui red flag anak jika mengalami perundungan di sekolah.
Dalam persiapan sekolah tatap muka, orang tua dapat mengetahui red flag anak jika mengalami perundungan di sekolah. JGalione | Getty Images

Parapuan.co - Persiapan sekolah tatap muka dapat menjadi momen untuk orang tua memberi perhatian lebih pada anak.

Pasalnya, kita juga perlu memerhatikan kesehatan fisik dan mental anak di masa pandemi Covid-19 yang tidak menentu ini.

Selain itu, orang tua dapat memberikan perhatian dan memastikan anak apakah mereka  mengalami perundungan atau tidak.

Seperti diketahui, perundungan di sekolah antar murid menjadi isu yang masih marak terjadi hingga saat ini, dan anak kerap kali enggan menceritakan apa yang mereka alami.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tanda anak mengalami perundungan di sekolah.

Terutama saat masa persiapan sekolah tatap muka saat ini, berikut tanda-tanda anak mengalami perundungan di sekolah, seperti yang dikutip dari Romper.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Praktik yang Perlu Dilakukan Anak saat PTM

1. Sering mengalami kehilangan atau kerusakan barang

Orang tua perlu waspada jika anak berkali-kali kehilangan barangnya atau pulang dengan barang-barang yang rusak.

Menurut StopBullying.gov via Romper, perundung sering mengejek korbannya dengan mencuri atau merusak pakaian, mainan, perangkat, atau perlengkapan sekolah.

Sebelum marah pada anak karena kehilangan atau merusak sesuatu, beri mereka kesempatan untuk menjelaskan.

Jika mereka tidak mau atau tidak mampu, mungkin ada masalah yang lebih besar.

Hal ini perlu diperhatikan orang tua walau di masa persiapan pembelajaran langsung di sekolah saat ini.

 

2. Sakit kepala atau sakit perut

Dalam persiapan sekolah tatap muka, keluhan sakit pada anak dapat membuat orang tua cemas.

Namun perlu diwaspadai saat anak sering mengaku sakit kepala atau sakit perut.

Banyak dari kita memalsukan sakit perut untuk keluar dari suatu kondisi yang tidak membuat nyaman.

Jadi kita sudah tahu itu adalah strategi menghindar.

Anak mungkin menyembunyikan penyakit ini untuk keluar dari sekolah dan berada di sekitar pengganggu mereka, atau mereka mungkin mengatakan yang sebenarnya.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Begini Tips Dampingi Anak Belajar 

3. Nilai turun dan kehilangan minat pada hobi 

Kita semua bisa berhubungan dengan kehilangan fokus saat kita stres.

Jika nilai anak mulai menurun, atau mereka sama sekali tidak tertarik pada hal-hal yang dulu mereka sukai, mungkin ada sesuatu yang membebani mereka.

Penindas di sekolah atau dalam hobi ekstrakurikuler dapat menyebabkan anak-anak kehilangan fokus atau motivasi.

Sehingga, hindari menceramahi mereka tentang nilai sampai orang tua menyelidiki penyebab potensial ini.

Cara ini juga dapat diterapkan saat persiapan pembelajaran langsung di sekolah.

4. Kebiasaan makan berubah

Apakah anak yang biasanya pemilih makanan tiba-tiba menjadi banyak makan atau, apakah anak tiba-tiba berhenti makan?

StopBullying.gov via Romper mengatakan untuk memperhatikan perubahan kebiasaan makan.

Pasalnya, mereka dapat mengindikasikan intimidasi.

Kecemasan dan stres dapat menurunkan nafsu makan, menyebabkan anak melewatkan makan sama sekali.

Sebaliknya, anak mungkin pulang dengan kelaparan jika mereka menghindari kafetaria (kemungkinan tempat mereka mengalami perundungan) atau mengambil makan siang mereka.

Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 5 Gerakan Yoga untuk Bantu Tingkatkan Imun Anak

5. Cedera

Cedera bisa menjadi indikasi besar intimidasi di taman bermain.

Jika hal ini terjadi, orang tua dapat mengajukan pertanyaan 'Apa yang terjadi hari ini saat istirahat?'

'Bagaimana perasaan kamu? Kapan itu terjadi?'

Dengan komunikasi terbuka diharapkan anak dapat menceritakan perundungan yang mereka alami.

Selain itu, perhatikan anak saat mereka terlihat cemas, sedih, dan gelisah terus menerus.

Hal ini juga dapat dilakukan orang tua dalam persiapan sekolah tatap muka. (*) 

Sumber: Romper
Penulis:
Editor: Arintya