Pendekatan Ramah Lingkungan PLN untuk Keberlanjutan Bisnis dan Kelistrikan

Arintha Widya - Rabu, 17 November 2021
Ilustrasi PLN
Ilustrasi PLN Rattankun Thongbun

Edwin juga menambahkan mengatakan, penggunaan renewable energy seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), saat ini memang masih menghadapi tantangannya sendiri, terutama terkait intermentensi yang tinggi.

"Untuk PLTS, ketersediaannya hanya siang hari. Kita tentu tidak mungkin mengatakan kepada pelanggan agar mereka hanya pakai listrik pada siang hari," tambah Edwin.

"Bagaimana dengan malam hari? Nah, teknologilah nanti yang akan menentukan. Bagaimana teknologi baterai nanti bisa berkembang," terangnya lagi.

 Baca Juga: Mulai 2022, Pelanggan PLN 450 VA Tak Lagi Terima Subsidi Listrik!

Pasalnya, saat ini teknologi baterai punya keterbatasan, terutama masalah harga di mana nanti dapat berkembang.

Dalam perkembangannya nanti, dimungkinkan kesiapan dan harga lebih murah dan bisa bersaing dengan energi fosil yang melayani beban dasar.

Untuk saat ini, Edwin menambahkan bahwa PLN masih dalam tahap mengembangkan teknologi tersebut.

Sementara untuk keberlangsungan bisnis dan kelistrikan, energi fosil masih dipakai dengan dilengkapi peralatan yang dapat mereduksi emisi yang dihasilkan. (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh