Duh! 5 Kebiasaan Makan Ini Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Anna Maria Anggita - Selasa, 16 November 2021
Kebiasaan makan yang memicu diabetes tipe 2
Kebiasaan makan yang memicu diabetes tipe 2

Parapuan.co - Salah satu faktor penyebab diabetes tipe 2 itu ialah kebiasaan makan yang buruk, yakni ketika berat badan sudah berlebih.

Oleh sebab itu, supaya tidak terkena diabetes tipe 2 maka seseorang perlu memperhatikan kebiasaan makan dan apa saja yang dimakannya.

Kawan Puan perlu tahu bahwa penyakit diabetes tipe 2 merupakan kondisi serius yang dapat mengancam kesehatan bahkan bisa berujung dengan kematian.

Melansir dari Prevention, American Diabetes Association diabetes merupakan penyebab utama lebih dari 79.000 kematian per tahun di Amerika.

Lantas, diabetes tipe 2 sendiri disebabkan oleh resistensi insulin, yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.

Insulin sendiri merupakan hormon yang mengontrol kadar gula darah dalam tubuh.

Ketika diabetes tipe 2 terjadi, maka dapat menyebabkan sel-sel penghasil insulin pada tubuh Kawan Puan menjadi lelah dan gagal.

Baca Juga: 3 Obat Alami untuk Membantu Mengatasi Kutil Kelamin, Apa Saja?

Penyebab diabetes tipe 2 lainnya kurang aktif bergerak, merokok, mengonsumsi terlalu banyak alkohol, dan kerap menyantap makanan tinggi glikemik yang meningkatkan kadar gula darah.

Lantas, pola makan seperti apa yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 ini?

Berikut ini 5 kebiasaan makan yang mampu meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan perlu Kawan Puan hindari. Yuk, simak!

1.  Hanya makan sayuran bertepung

Sering makan sayuran itu memang bagus bagi tubuh, tetapi jangan lupa perhatikan jenisnya.

Kamu perlu menyantap sayuran dengan nutrisi yang tepat dan tinggi akan antioksidan karena membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Perlu dicatat, jangan makan sayuran bertepung dengan makanan kaya karbohidrat lainnya. Misalnya nasi dengan ubi jalar, kentang, jagung, maupun labu.

Sebab, jika digabungkan kombinasi makanan tersebut dapat berkontribusi pada penambahan berat badan dan lonjakan gula darah.

Di mana kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Sumber: prevention
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda