5 Tips agar Usaha Kuliner Kaki Lima Naik Level ke Restoran Kekinian

Arintha Widya - Rabu, 3 November 2021
Ilustrasi kuliner kaki lima
Ilustrasi kuliner kaki lima Krisbianto Andy

Parapuan.co - Kawan Puan, usaha kuliner kaki lama banyak yang punya potensi untuk naik kelas menjadi bisnis restoran.

Ini karena sebagian besar usaha kuliner kaki lima menjual makanan-makanan yang lezat dan merakyat, mulai gorengan sampai penyetan.

Salah satu usaha kuliner penyetan di tanah air yang terbukti sudah meraih sukses dan naik kelas adalah Penyetan Cok.

Penyetan Cok berdiri sejak 2014 di Surabaya, dan kini telah memiliki puluhan cabang di sejumlah kota, mulai dari Jabodetabek, Semarang, hingga Solo.

Bagaimana kuliner kaki lima Penyetan Cok bisa naik kelas dan menjadi restoran dengan banyak cabang yang terbilang sukses?

Melalui press rilis yang diterima PARAPUAN baru-baru ini, Julius Putranto Komang, Founder dan Owner Penyetan Cok membagikan tips agar usaha kuliner kaki lima bisa naik kelas.

Apa saja yang harus dilakukan pelaku usaha? Berikut tipsnya!

Baca Juga: Putri Habibie Buat Program Edukasi Perempuan Pemilik UMKM, Apa Saja?

1. Jangan hanya berpaku pada tren

Alih-alih sekadar mengikuti tren, pelaku usaha kuliner mesti pula mengenali potensi di sekitarnya.

Julius menjelaskan bahwa dulu Penyetan Cok mengawali bisnis dengan memaksimalkan bahan makanan tradisional seperti cabai dan rempah.

Menurutnya, kunci dari bisnis kuliner yang langgeng adalah menyediakan makanan andalan yang dapat bertahan lintas zaman, serta cocok dengan selera seluruh masyarakat Indonesia.

"Tren hanya akan bertahan dalam jangka waktu yang relatif pendek. Sebagai orang Indonesia, hidangan nasi dan sambal itu sudah menjadi identitas," tutur Julius.

"Banyak yang bilang, nggak nendang kalau gak makan pakai sambal. Berangkat dari hal tersebut, kami mulai dengan sesuatu yang simple tapi everlasting seperti penyetan," tutur Julius.

2. Jalin keakraban dengan pelanggan

Julius percaya bahwa pelayanan after sales penting dalam membangun loyalitas pelanggan.

Ia menanamkan mindset bahwa usaha lebih dari sekadar menjual produk, namun memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya.

Untuk itu, ia selalu mengajak para karyawan untuk menjalin keakraban dengan pelanggan agar mereka merasa nyaman setiap kali mengunjungi gerai.

"Kami terus mencari tahu apa yang disukai pelanggan sehingga mampu membuat program promosi untuk mendorong pelanggan berkunjung kembali," terang Julius.

"Misalnya ada voucher, produk gratis, hingga cashback menarik dari pembayaran digital. Hal-hal seperti ini penting untuk menjaga relasi yang baik dengan pelanggan setia."

Baca Juga: 3 Kunci Sukses Es Teller 77 Mempertahankan Bisnis Sejak 1982

3. Fokus pada pondasi bisnis dan pengembangan SDM

Dalam memulai bisnis, diperlukan pondasi yang kokoh agar dapat menciptakan bisnis yang berumur panjang.

Mulai dari pengelolaan modal dan pengeluaran, perancangan promosi yang kreatif, serta optimalisasi pengembangan sumber daya manusia.

Sudah selayaknya para karyawan mendapatkan perhatian lebih pada pengembangan soft skill dan hard skill.

Sebab, karyawan juga merupakan aset terpenting yang akan berperan pada perkembangan bisnis kedepannya.

"Pelatihan baik dari internal dan eksternal juga sangat bermanfaat agar karyawan bisa menghasilkan output yang konsisten," tambah sang pemilik bisnis penyetan.

"Itulah alasan mengapa hingga kini kami belum menerapkan sistem franchise karena kami ingin memastikan kualitas produk dan layanan yang konsisten di seluruh cabang demi kepuasan pelanggan," lanjutnya.

4. Lakukan inovasi

Situasi di industri kuliner selalu bergerak secara dinamis mengikuti ragam perubahan pada tren masyarakat.

Untuk itu, pelaku bisnis perlu mengedepankan adaptasi dan inovasi agar tidak tertinggal.

Julius menerangkan kalau bisnisnya selalu berkreasi dengan menghadirkan menu-menu khas nusantara yang tengah menjadi favorit masyarakat Indonesia, seperti Ayam Geprek, Se’i Sapi, dan lainnya.

 

Hingga saat ini, Penyetan Cok memiliki 50 menu bernuansa lokal dan 20 jenis sambal yang menjadi favorit banyak orang.

Selain menu, kearifan lokal juga dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman unik pada pelanggan.

"Dalam waktu dekat, Penyetan Cok akan menawarkan sensasi makan yang semakin seru. Layaknya tradisi 'uleg' sambal khas ibu-ibu Indonesia," kata Julius.

"Para pelanggan bisa menikmati berbagai menu sambil mengulek sambalnya sendiri. Kami akan menyediakan cobek dan cabe rawit segar agar pelanggan bisa menyesuaikan level pedas sesuai selera masing-masing," ujarnya lagi.

Baca Juga: Simak! Ini Program Donasi untuk UMKM Kuliner yang Bisa Kamu Coba

5. Eksplorasi ekosistem digital

Di tengah masa pandemi, optimalisasi platform digital menjadi kunci bagi banyak bisnis untuk dapat bertahan dan berkembang.

Mulai dari media sosial, layanan pesan antar makanan, hingga pembayaran digital.

Diakui oleh Julius, Penyetan Cok secara berkelanjutan memperkuat digital presence dari berbagai sisi.

Tak terkecuali mengadopsi sistem layanan pembayaran digital di seluruh gerai untuk beradaptasi dengan gaya hidup cashless pelanggan. (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh