Peran UMKM seperti Toko Nol Sampah dalam Mewujudkan Ekonomi Sirkular

Arintha Widya - Selasa, 2 November 2021
Merek kosmetik yang terima limbah kemasan
Merek kosmetik yang terima limbah kemasan Olesia Bekh

Untuk penerapan sistem ekonomi sirkular di Indonesia secara luas butuh waktu, sehingga UMKM bisa saja memulainya dari lingkup yang lebih kecil dan efektif.

"Masih jauh kalau menurut aku supporting system-nya untuk ekonomi sirkular ini. Tapi pelan-pelan lagi menuju ke sana," tutur Pieta terkait situasi di tanah air.

Ia juga mengungkap perannya menjadi supporting system di akar rumput, alias masyarakat bawah.

"Akar rumputnya di level masyarakat, di mana mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka tanpa memproduksi kemasan," imbuh Pieta.

Baca Juga: Mengenal Ekonomi Sirkular Lewat Hadirnya Toko Kelontong Nol Sampah

Di samping UMKM, belakangan Pieta menyebut mulai munculnya startup yang juga menggalakkan tentang sistem refill untuk mengurangi sampah plastik.

Beberapa startup terkait disebut juga sudah bekerja sama dengan perusahaan besar, terutama yang menjual produk-produk dengan kemasan botol atau jar plastik.

Apa yang dikatakan Pieta tersebut ada benarnya, di mana ide tentang penggunaan kembali kemasan produk banyak dilakukan perusahaan.

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh