Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Radang Pinggul

Ratu Monita - Sabtu, 30 Oktober 2021
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan. Carlo107

Parapuan.co - Kondisi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan menjadi bagian yang penting diperhatikan oleh kaum hawa.

Sayangnya, sebagian perempuan kerap mengeluhkan nyeri di area panggul karena adanya masalah pada bagian reproduksinya.

Kondisi ini disebut dengan pelvic inflammatory disease atau penyakit radang panggul yang disebabkan oleh adanya infeksi pada organ reproduksi perempuan.

Hal yang mengkhawatirkan dari masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan ini sering kali terjadi tanpa adanya gejala.

Bahkan sebagian perempuan tidak menyadarinya hingga ia mengalami sulit hamil dan ternyata hal tersebut disebabkan oleh nyeri panggul kronis ini.

Baca Juga: Ramai Kasus Kim Seon Ho, Ini Risiko Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Usai Aborsi

Melansir dari laman Mayo Clinic, berikut ulasan lengkap mengenai penyakit radang panggul.

Gejala radang panggul

Tanda dari masalah kesehatan organ kewanitaan satu ini termasuk ringan dan sulit dikenali.

Sebagian perempuan yang mengidapnya bahkan tidak mengalami tanda atau gejala apapun.

Namun, sebagian lain mengalami gejala berikut :

- Nyeri di perut bagian bawah dan panggul, nyeri yang dirasakan mulai dari ringan hingga parah.

- Keputihan yang tidak normal atau berat, serta memiliki bau yang tidak sedap

- Pendarahan rahim yang tidak normal, terutama selama atau setelah hubungan seksual, atau saat siklus menstruasi

- Sakit saat berhubungan dan buang air kecil

- Demam yang disertai menggigil

Penyebab penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul disebabkan oleh adanya bakteri menular yang menyebar di organ reproduksi perempuan.

Perlu diperhatikan, ada banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan, namun yang paling umum adalah infeksi gonore atau klamidia.

Jenis bakteri ini biasanya didapat saat berhubungan seks tanpa kondom.

Selain itu, bakteri juga dapat masuk ke saluran reproduksi saat penghalang normal yang dibuat oleh serviks terganggu.

Kondisi ini dapat terjadi selama menstruasi dan setelah melahirkan, keguguran, atau aborsi.

Baca Juga: Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: 6 Makanan Terbaik untuk Pengidap PCOS

Bakteri juga bisa masuk ke saluran reproduksi selama penyisipan alat kontrasepsi (IUD) atau prosedur medis apa pun yang memasukkan alat ke dalam rahim.

Faktor risiko penyakit radang pinggul

Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan organ kewanitaan satu ini, termasuk:

- Perempuan yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun.

- Memiliki banyak pasangan seksual.

- Berada dalam hubungan seksual dengan seseorang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

- Berhubungan intim tanpa kondom.

- Douching secara teratur, di mana kebiasaan ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina.

- Memiliki riwayat penyakit radang panggul atau infeksi menular seksual.

Risiko PID juga dapat meningkat setelah pemasangan alat kontrasepsi (IUD). Risiko ini umumnya terbatas pada tiga minggu pertama setelah pemasangan.

Komplikasi dari penyakit radang

Penyakit radang panggul yang tidak diobati dapat menyebabkan jaringan parut dan kantong cairan yang terinfeksi (abses) berkembang di saluran reproduksi.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi.

Pencegahan penyakit radang panggul

Untuk mengurangi risiko penyakit radang panggul, terdapat beberapa hal yang bisa Kawan Puan lakukan, yakni :

- Melakukan seks yang aman : Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks dan batasi jumlah pasangan, serta tanyakan tentang riwayat kesehatan seksual dari calon pasangan.

- Konsultasi dengan dokter terkait kontrasepsi : Terdapat beberapa bentuk kontrasepsi tidak mencegah adanya perkembangan PID . Dengan menggunakan metode penghalang, seperti kondom, membantu mengurangi risiko terinfeksi PID. Bahkan jika minum pil KB, tetap gunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan baru untuk melindungi dari adanya penularan PMS.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Trikomoniasis

- Melakukan pemeriksaan : Jika berisiko terkena PMS, konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan melakukan perawatan dini PMS menjadi kesempatan terbaik untuk mencegah terjadinya PID.

- Minta pasangan untuk melakukan pemeriksaan : Jika memiliki penyakit radang panggul atau PMS, sarankan pasangan untuk menjalani tes dan pengobatan. Hal ini dapat mencegah penyebaran PMS dan mengurangi kemungkinan kambuhnya PID.

- Hindari kebiasaan douching : Kebiasaan ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri di vagina.

Kapan harus ke dokter?

Konsultasikan dengan dokter atau cari perawatan medis darurat saat Kawan Puan mengalami hal berikut:

- Sakit parah di perut bagian bawah

- Mual dan muntah

- Demam, dengan suhu lebih tinggi dari 101 F (38,3 C)

- Keputihan yang parah

Nah, berikut ulasan masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan terkait penyakit radang panggul, semoga kita dapat terhindari dari penyakit tersebut. (*)

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh

Daun Kelor Dipercaya Bisa Meredakan Masalah Kesehatan Ini, Apa Saja?