7 Tahun Berkarier sebagai Content Writer, Razan Izazi Bagikan Kisahnya

Aulia Firafiroh - Jumat, 29 Oktober 2021
Razan Izazi
Razan Izazi parapuan

Parapuan.co- Kawan Puan, profesi penulis seperti content writer atau copywriter saat ini tengah digandrungi oleh sebagian orang.

Apalagi mengingat kondisi saat ini, yang semuanya serba digital dan membuat profesi ini semakin banyak dicari oleh para perusahaan.

Kali ini PARAPUAN berkesempatan untuk mewawancarai salah satu content writer dan SEO specialist dari Qoala bernama Razan Izazi.

Perempuan yang akrab disapa Rara ini, diketahui sudah memulai kariernya sebagai penulis sejak tahun 2015.

Berikut ulasan mengenai sosok Rara!

Baca juga: Kisah Carina Joe, Sosok Ilmuwan Indonesia di Balik Kesuksesan Vaksin AstraZeneca

Perjalanan karier Rara

Rara mengawali karier di bidang menulis sebagai jurnalis di FEMINA group pada tahun 2016 hingga 2017.

DI FEMINA GROUP, ia menjabat sebagai lifestyle jounalist di Grazia Indonesia.

Setelah lisensi Grazia dicabut di Indonesia, Rara kemudian keluar dan memulai karier sebagai social media marketing specialist di perusahaan retail Galleries Lafayette.

Usai empat bulan bekerja, ia kemudian menjadi senior content writer di Bukalapak mulai dari tahun 2017 hingga 2019.

Kemudian pada tahun 2019 hingga Maret 2021, ia menjadi SEO Content Specialist di Sayurbox.

Ia bercerita bahwa menjadi penulis adalah mimpinya sejak dulu.

"Dulu itu awalnya kenapa aku suka menulis dan berkarier sebagai content writer, karena dulu itu aku suka banget baca. Baca buku, baca novel, baca komik, baca majalah. Itu aku suka banget. Jadi, dulu aku sangat bercita-cita sebagai jurnalis sebenarnya. Makanya itu aku ambil jurusan Jurnalistik di Universitas Padjajaran Bandung,"cerita perempuan yang berusia 29 tahun ini.

"Terus udah sempat kerja di majalah, karena ternyata tutup majalanya, dan aku ingin cari pengalaman baru, akhirnya pindah ke platform digital," tambahnya.

Setelah itu, perempuan berjilbab ini menceritakan pencapaian terbesarnya di dunia kepenulisan.

"Saat di Sayurbox, aku melihat visitor websitenya hanya belasan hingga puluhan per bulan. Dan itu sedikit banget. Nah disitu, aku developed websitenya, nulis artikelnya, membuat content planningnya, mengurus optimized teknik SEOnya, dan lain-lain. Bisa dibilang end-to-endnya deh! Dari situ aku bisa naikin growthnya Sayurbox dua ratus kali lipat. Dari yang tadinya cuma puluhan, dalam enam bulan bisa jadi ratusan kali lipat. Hingga akhirnya visitor Sayurbox udah nyampe lima ratus ribu perbulan," cerita Rara dengan semangat tentang pencapaiannya.

Baca juga: Mengenal Adi Utarini, Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Diakui Dunia

 

Skills yang dibutuhkan untuk menjadi content writer menurut Rara

Rara sadar bahwa profesi menulis adalah pekerjaan yang tak kalah menjanjikan dari PNS atau pegawai kantoran lainnya.

"Menurutku profesi content writer cukup menjanjikan. Karena kebanyakan sekarang perusahaan butuh yang namanya content writer dan copywriter. Karena sekarang semuanya dijabarkan lewat tulisan apapun mediumnya. Mau mediumnya offline, cetak, online, billboard, majalah, koran, platform digital (ads, website, dan aplikasi), semuanya itu tetap butuh tulisan. Yang mana, saat tulisan masih dibutuhkan, profesi ini masih akan terus dibutuhkan," jelas Rara.

Ia lalu membagikan beberapa tips dan skills yang perlu dipelajari jika Kawan Puan ingin memulai karier sebagai penulis.

"Untuk menjadi seorang copywriter atau content writer tentunya kemampuan menulis , merangkai kata, dan research. Untuk menulis kata-kata, kita harus berdasarkan research agar tidak sembarangan menulisnya," ujar perempuan asal Jakarta ini.

"Banyak baca buku, banyak nonton, itu akan menambah skillsmu dibidang menulis," tambahnya.

Baginya, kemampuan research ini sangat penting apalagi saat akan membuat artikel.

"Menurutku, tingginya growth website atau situs adalah proses researchnya. Proses ini membantuku mengenali audienceku sebagai penulis. Kalau kita hanya sekedar menulis tulisan bagus, belum tentu itu dibaca orang dan pesannya nyampe di audience kita. Apalagi aku bergerak di digital, jadi aku harus benar-benar mengenali customerku, siapa sih yang akan baca nantinya,"

Rara juga menjelaskan perbedaan copywriter dan content writer yang banyak tidak diketahui orang.

Baca juga: Profil Sulianti Saroso, Dokter Penggagas KB yang Pernah Ditegur Soekarno

"Kalau copywriter menulis singkat, content writer menjabarkan. Seperti mengapa produk ini penting. Apa bagusnya produk ini. Terus siapa saja yang butuh pakai produk ini. Content writer juga lebih engagement ke audience lah. Jadi targetnya bukan cuma jualan tapi juga mengedukasi,"jelasnya.

Tak hanya itu, Rara juga menceritakan hambatan yang ia alami saat menjadi penulis.

"Mungkin sama seperti profesi penulis lainnya, kadang yang menjadi halangan itu writer block. Jadi rasanya kayak kehabisan ide nulis apalagi. Makanya kita perlu untuk membaca buku, menonton film, dan banyak mengobrol dengan orang," ungkapnya dalam wawancara bersama PARAPUAN.

Nah, Kawan Puan, apakah kamu tertarik menjadi content writer seperti Rara? (*)

  

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh