Hati-Hati! Ini Risiko Terlalu Sering Menggunakan Pay Later

Ardela Nabila - Minggu, 24 Oktober 2021
Risiko terlalu sering menggunakan pay later.
Risiko terlalu sering menggunakan pay later. Adrian Vidal

Parapuan.co - Saat ini, sudah banyak sekali aplikasi yang menawarkan fasilitas pay later atau bayar kemudian.

Seperti namanya, melalui fitur ini konsumen bisa membeli barang, lalu membayarnya ketika jatuh tempo nanti.

Meski terlihat menguntungkan dan menggiurkan, fitur ini berisiko menyebabkan kamu terlilit utang jika tidak bisa membayar tagihannya.

Karenanya, sebelum mengaktifkan dan memanfaatkan fitur pay later, sebaiknya kamu sudah memiliki manajemen keuangan yang baik.

Selain itu, kenali juga risiko jika terlalu sering menggunakan pay later, Kawan Puan.

Baca Juga: Biaya Transfer Uang Antar Bank Bakal Lebih Murah, Tak Lagi Rp6.500

Seperti dikutip dari Fool.com, yuk simak sejumlah risiko penggunaan fitur pay later berikut ini agar kamu terhindar dari jebakannya!

1. Tergiur untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan

Risiko utama dari terlalu sering menggunakan pay later adalah kamu akan menjadi mudah tergiur untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan alias konsumtif.

Akibatnya, kamu rentan mengalami overspend atau pengeluaran berlebihan, Kawan Puan.

Apalagi, fitur pay later ini menawarkan sistem cicilan, sehingga membuat siapa pun menjadi merasa bisa membeli apa pun dan cenderung menyepelekan tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya.

Sumber: Fool.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami