Angkat Beragam Kisah Perempuan, Ini Rekomendasi Film Karya Kamila Andini

Alessandra Langit - Sabtu, 16 Oktober 2021
Film karya Kamila Andini yang membahas kisah perempuan
Film karya Kamila Andini yang membahas kisah perempuan Instagram @kamilandini

Parapuan.co - Nama sutradara perempuan Kamila Andini kini sedang menjadi sorotan.

Film besutannya yang berjudul Yuni baru saja dikabarkan terpilih mewakili Indonesia di ajang Piala Oscar 2022 mendatang.

Kamila Andini merupakan sutradara muda sekaligus ibu dari dua anak perempuan.

Bersama dengan suaminya yang juga seorang sineas, Ifa Ifansyah, Dini memproduksi banyak film di bawah naungan rumah produksi Fourcolours Films.

Sedari dulu, Kamila Andini terkenal lewat karya-karyanya yang menceritakan tentang kisah perempuan yang beragam.

Sebagai seorang perempuan, Kamila Andini memiliki perspektif yang berbeda dalam melihat isu kehidupan yang ia sampaikan lewat filmnya.

Yuk kita tengok kisah perempuan yang beragam lewat film-film karya Kamila Andini berikut.

Baca Juga: 5 Film tentang Perempuan yang Raih Nominasi Festival Film Indonesia 2021

1. The Mirror Never Lies (2011): Hubungan ibu dan anak perempuan

Film yang kini tayang di Viu ini mengisahkan Pakis (Gita Novalista), seorang anak perempuan dari komunitas nelayan suku Bajau di Wakatobi, Sulawesi.

Hidup di bagian dari Segitiga Terumbu Karang, Pakis tinggal bersama ibunya, Tayung (Atiqah Hasiholan).

Ayah Pakis telah hilang di laut, maka Tayung bekerja keras untuk menghidupi putrinya sendiri.

Pakis bertekad untuk mencari ayahnya hingga mengunjungi peramal setempat, yang melakukan ritual yang memungkinkan Pakis mencari ayahnya di permukaan cermin.

Kamila Andini mengangkat hubungan ibu dan anak yang penuh liku-liku, di tengah tradisi pedalaman Indonesia yang kental dengan misteri.

Selain itu, budaya dan kebiasaan perempuan di komunitas nelayan juga menjadi fokus yang membuat film ini menarik.

2. Sendiri Diana Sendiri (2015): Dampak poligami terhadap perempuan

Pada film ini, Kamila Andini menyoroti kisah pilu poligami dan dampaknya terhadap perasaan perempuan.

Setiap harinya, Diana (Raihaanun) menghabiskan waktu seharian bersama anak laki-lakinya sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga sampai suaminya pulang kerja di malam hari.

Baca Juga: 10 Film Sutradara Perempuan Asia di Program Spesial Busan International Film Festival

Hingga suatu malam, suaminya memberikan ilustrasi tentang bagaimana ia ingin membagi kehidupan keluarganya dengan perempuan lain.

Kamila Andini menekankan pada perasaan perempuan dan kekosongan di benaknya sebagai seorang istri.

Film ini terkesan dan kelam, menggambarkan kondisi Diana yang hendak dipoligami oleh suaminya.

3. Sekala Niskala (2017): Cara anak perempuan melihat kematian

Film Sekala Niskala menceritakan tentang kisah dua anak kembar, yakni seorang perempuan bernama Tantri dan laki-laki bernama Tantra.

Mereka bertempat tinggal di wilayah Bali dan selalu menghabiskan waktu berdua.

Konflik film Sekala Niskala muncul ketika Tantri mengetahui bahwa saudara kembarnya menderita penyakit yang akan membuat nyawanya hilang.

Mengambil tema kepercayaan masyarakat Bali, film ini menunjukkan ketegaran perempuan muda dan magisnya hubungan sedarah yang kuat.

Lewat tarian tradisional dan gerakan tubuh, Tantri berjuang untuk sebisa mungkin memberikan waktunya untuk saudara kembarnya.

4. Yuni (2021): Perempuan muda dan mimpi

Film Yuni secara garis besar bercerita soal dilema yang dirasakan seorang perempuan muda (Arawinda Kirana) terkait mimpi atau tekanan sosial.

Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan mimpi besar.

Ia pikir semuanya mungkin untuk tercapai, hingga suatu hari ia dilamar oleh seorang pria yang hampir tidak ia kenal sama sekali.

Lamaran kedua datang, Yuni masih percaya dengan mimpinya, begitu pun dengan keluarganya.

Baca Juga: Film Yuni Wakili Indonesia di Oscar 2022, Ini Alasan Komite Seleksi

Namun sebuah mitos muncul, tentang larangan menolak lamaran lebih dari dua kali, yang jika dilanggar, akan membuat pelanggar tidak akan bisa menikah.

Menghadapi semua tekanan ini, Yuni mencari pelarian lewat hubungannya dengan Yoga (Kevin Ardilova) dan puisi dari kelas sastra yang diampu oleh guru kesayangannya.

Lewat puisi, Yuni merasa bisa menghilang dan bersembunyi sejenak dari dunianya.

(*)

Sumber: IMDb,viu
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati