Mengenal Sindrom Kematian Bayi Mendadak dan 3 Faktor Risikonya!

Aghnia Hilya Nizarisda - Jumat, 15 Oktober 2021
Ternyata ini 3 faktor yang meningkatkan bayi terkena sindrom kematian mendadak.
Ternyata ini 3 faktor yang meningkatkan bayi terkena sindrom kematian mendadak. olovedog

Parapuan.co - Kehadiran buah hati ialah kebahagiaan untuk setiap orang tua. Apalagi jika kehadiran si bayi sudah lama dinanti.

Dalam rangka Hari Peringatan Kehamilan dan Kehilangan Bayi yang jatuh pada 15 Oktober ini, kamu perlu mengenali sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, SIDS adalah kematian yang tidak dapat dijelaskan, biasanya saat tidur, dari bayi yang tampaknya sehat berusia kurang dari satu tahun.

Melansir Mayo Clinic, sindrom kematian bayi mendadak ini kadang dikenal sebagai crib death karena bayi sering meninggal di boksnya.

Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, tampaknya SIDS mungkin terkait dengan cacat pada bagian otak bayi yang mengontrol pernapasan dan bangun dari tidur.

Tidak hanya itu, hal lain yang bisa menjadi penyebab ialah kombinasi faktor fisik dan lingkungan tidur sehingga dapat membuat bayi lebih rentan terhadap SIDS. 

Baca Juga: Hari Peringatan Kehamilan dan Kehilangan Bayi, Film Pieces of Woman Bisa Jadi Renungan Terbaik

Bahkan, kondisi ibu selama kehamilan juga dapat memengaruhi risiko SIDS pada sang bayi, apalagi jika usia ibu di bawah 20 tahun, merokok, menggunakan obat-obatan, mengonsumsi alkohol, hingga memiliki perawatan prenatal yang tidak memadai.

Meski begitu, para peneliti telah mengungkapkan beberapa faktor yang mungkin menempatkan bayi pada risiko lebih besar terkena sindrom kematian mendadak.

Lantas, salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi faktor ini ialah menempatkan bayi Kawan Puan dalam posisi telentang untuk tidur.

Kali ini, PARAPUAN telah merangkum apa saja faktor-faktor yang membuat risiko si kecil terkena sindrom kematian bayi mendadak lebih besar.

 

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda