Dua Cara Orang dalam Mencari Pekerjaan, Kawan Puan Tipe yang Mana?

Arintha Widya - Rabu, 13 Oktober 2021
Ilustrasi cara mencari pekerjaan
Ilustrasi cara mencari pekerjaan gahsoon

Parapuan.co - Barangkali, selama ini yang kita tahu tentang mencari pekerjaan adalah menemukan perusahaan yang sedang membuka lowongan.

Rupanya, ada dua cara orang dalam mencari pekerjaan yang dapat pula menunjukkan kepribadian orang tersebut.

Sebagian besar orang mencari pekerjaan untuk sekadar agar tidak menganggur, dan mendapatkan uang buat memenuhi kebutuhan.

Namun, sebagian yang lain memilih bekerja sesuai passion walau mungkin gajinya lebih kecil dari yang diharapkan.

Kedua tujuan berbeda itulah yang juga membedakan cara orang dalam mencari pekerjaan.

Pada dasarnya, sebagaimana mengutip Job Hunters Bible, inilah dua cara orang dalam mencari pekerjaan!

Baca Juga: Ini 4 Tren Pekerjaan yang Populer di Tengah Budaya Hybrid Working

1. Cara tradisional

Cara tradisional merujuk pada proses pencarian kerja di mana seseorang mengirimkan lamaran ke mana saja.

Di mana ada lowongan pekerjaan tersedia, di situlah ia melamar. Bahkan, tak jarang tetap melamar mesti tak ada lowongan sekalipun.

Bisa dibilang, cara ini lebih mengandalkan keberuntungan alih-alih keterampilan atau skills.

Dari sekian banyak lamaran yang dikirim, seseorang akan cukup beruntung jika ia diterima pada salah satunya.

Kendati demikian, pencari kerja yang menggunakan cara ini tidak benar-benar pasrah pada keadaan.

Akan tetapi, mereka juga tetap punya pertimbangan tentang apa yang harus dicantumkan dalam resume sesuai kebutuhan perusahaan yang dilamar.

Maka dari itu, tak jarang mereka harus melakukan riset seputar industri seperti apa yang sedang banyak membutuhkan karyawan.

Mereka juga mencari tahu pekerjaan yang paling populer, dan berusaha untuk bisa cocok sesuai kriteria yang dicari.

Di berkas lamaran pun, yang ditunjukkan adalah resume diri yang sesuai dengan persyaratan dengan tujuan agar bisa diterima bekerja.

Apabila cukup beruntung dipanggil untuk wawancara, orang yang menggunakan cara tradisional akan lebih menceritakan diri dan pengalaman mereka untuk mengesankan pewawancara.

Baca Juga: Simak! Ini Tips Menghadapi Pekerjaan yang Tidak Sesuai Passion

Oleh karenanya, tak heran jika pengguna cara tradisional ini akan menanyakan kapan mereka mendapatkan kabar mengenai hasil seleksi karyawan di akhir wawancara.

2. Cara parasut

Istilahnya memang terdengar aneh, tetapi cara parasut ini disebut merupakan yang paling banyak digunakan orang atau pencari kerja zaman sekarang.

Cara parasut merujuk pada pencarian pekerjaan yang prosesnya dimulai dari diri sendiri alih-alih pasar kerja (seperti dilakukan pada cara tradisional).

Jika dengan cara tradisional orang-orang cenderung mencari kerja, pada cara parasut sebagian besar mencari pekerjaan impian.

Pekerjaan impian yang berarti suatu tempat di mana seseorang merasa pengetahuan dan keterampilannya dibutuhkan.

Dari sudut pandang pencari kerja, tentulah perusahaan yang akan lebih beruntung jika mempekerjakan mereka karena skills-nya memang diperlukan.

Maka dari itu, tak jarang orang yang menggunakan cara ini cenderung akan berburu lowongan lebih dulu sebelum mengirimkan lamaran.

 

Jika suatu lowongan tidak membuat mereka antusias, takkan ada gunanya karena kemampuan mereka akan sia-sia kalaupun diterima.

Apabila pencari kerja dengan cara parasut menemukan pekerjaan impiannya, mereka akan mengirimkan berkas lamaran dan menunggu wawancara.

Tak jarang, mereka memiliki harapan lain supaya bisa dipanggil kembali untuk sesi wawancara kedua.

Di dalam sesi wawancara, perusahaan dan pelamar sama-sama mengajukan pertanyaan.

Baca Juga: Catat! Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Memutuskan Bekerja Sesuai Passion

Di mana pelamar lebih fokus pada keuntungan dan fasilitas apa saja yang akan ia peroleh apabila diterima bekerja.

Lain dengan cara tradisional yang cenderung mempertanyakan kapan dipanggil bekerja, pencari kerja tipe kedua ini lebih mempertimbangkan betulkan perusahaan yang mereka lamar sudah sesuai.

Nah, kalau Kawan Puan sendiri termasuk tipe pencari kerja yang menggunakan cara tradisional atau parasut, nih? (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh