Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan: Mitos Umum Virus HPV

Ratu Monita - Selasa, 12 Oktober 2021
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan terkait mitos virus HPV.
Masalah kesehatan seksual dan reproduksi perempuan terkait mitos virus HPV. Tharakorn

Mitos 6 di masyarakat ialah orang dengan HPV selalu memiliki gejala. 

Kebanyakan orang berpikir bahwa setiap sakit yang diderita akan menimbulkan gejala, termasuk saat terpapar virus HPV.

Faktanya, kebanyakan orang yang terkena HPV tidak menunjukkan gejala apapun karena virus ini adalah silent killer.

Meskipun ada banyak masalah kesehatan organ kewanitaan yang terkait dengan HPV, termasuk kutil kelamin dan kanker serviks, namun kebanyakan orang tidak mengalami masalah kesehatan akibat infeksi HPV.

CDC melaporkan bahwa dalam 90% kasus HPV, sistem kekebalan seseorang melawan infeksi virus ini terjadi dalam waktu dua tahun.

Baca Juga: Terkait Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, 5 Hal Ini Pengaruhi Kondisi Ovarium

 

Mitos 7 menyebutkan kalau ‘Saya mendapatkan vaksin HPV, jadi saya tidak perlu melakukan pap-smear’!

Tersedianya vaksin sebagai langkah pencegahan terbaik agar terhindari dari virus HPV justru membuat sebagian menjadi lengah dengan tidak melakukan pap smear.

Meski sudah mendapatkan vaksin HPV, kita tetap perlu melakukan pap smear secara teratur untuk mendeteksi keberadaan kanker serviks.

Hal itu penting karena vaksin HPV tidak melindungi kita dari semua jenis virus HPV yang dapat penyebab kanker.

Dua vaksin HPV sebelumnya yakni Gardasil dan Cervarix hanya melindungi dari dua jenis HPV berisiko tinggi (tipe 16 dan 18) yang menyebabkan kanker.

Meski tidak melindungi sepenuhnya, melakukan vaksinasi HPV tetap penting dilakukan untuk menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan.

(*)

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia