Sebelum Perempuan Menikah, Ini Tips Mendampingi Pasangan Pengidap OCD

Ratu Monita - Senin, 11 Oktober 2021
Tips mendampingi pasangan OCD, sebelum perempuan menikah.
Tips mendampingi pasangan OCD, sebelum perempuan menikah. AntonioGuillem

Parapuan.co - Sebelum perempuan menikah dengan pasangannya, tentu penting untuk mengenal lebih dalam kekurangan dan kelebihan satu sama lain.

Mengingat suatu hubungan tentu saja tak selalu indah, pastinya akan terdapat pasang dan surutnya.

Apalagi hubungan yang nantinya akan dibangun adalah sebuah pernikahan. Sudah sewajarnya pasangan memahami kekurangan dan kelebihan satu sama lain, termasuk kondisi kesehatan mentalnya.

Pastinya tidak mudah mendampingi pasangan yang memiliki masalah dengan kondisi kesehatan mentalnya seperti OCD. 

Terlepas dari itu, hal yang penting diingat bahwa penyakit adalah apa yang dimiliki seseorang, bukan siapa diri mereka. 

Gangguan OCD atau obsessive-compulsive disorder merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya punya ketakutan berlebih atau obsesi yang tidak beralasan jelas.

Gangguan ini memungkinkan pengidapnya melakukan perilaku berulang (kompulsi) yang mengganggu sehari-hari dan menimbulkan tekanan signifikan.

Sementara, ketika pengidap berusaha mengabaikan obsesinya, mereka justru akan semakin cemas dan akhirnya tetap melakukan tindakan kompulsi untuk meredakan kecemasan yang dialaminya.

Baca Juga: Red Flag dalam Hubungan Sebelum Perempuan Menikah yang Sering Diabaikan

Nah, melansir dari laman Very Well Mind, terdapat sejumlah tips untuk mendampingi pasangan OCD yang perlu diketahui sebelum perempuan menikah.

1. Bangun rasa percaya

Kebanyakan pengidap OCD akan menyembunyikan gejala yang dialaminya pada orang lain, terutama yang sedang terlibat dalam hubungan asmara, karena malu dan takut ditolak.

Jika seseorang telah berkomitmen untuk punya hubungan dengannya, maka hal yang perlu dilakukan adalah membuat mereka percaya dan jelaskan padanya bahwa OCD adalah sesuatu yang ingin dipahami lebih dalam.

Kemudian, ketika pasangan telah mau terbuka dengan mengungkapkan obsesi atau kompulsi yang mengganggunya, pastikan kamu memahami hal itu.

Penting untuk menerima pasangan dan memberikannya wujud empati sebelum perempuan menempuh hidup baru dengannya.

Pasalnya hal tersebut akan sangat membantu dalam membangun kepercayaan dan keintiman.

2. Memahami kondisinya

Mempunyai hubungan dengan seseorang yang memiliki kondisi OCD, maka sudah sewajarnya untuk memahami kondisinya dengan mengetahui gejala dan pengobatan yang harus dilakukan, sebelum perempuan menikah dengannya.

Gejala OCD sendiri mungkin akan tampak aneh, tidak logis, atau bahkan menakutkan.

Namun, saat kamu memahami kondisinya lebih dalam, maka hal tersebut bisa sangat membantu dalam mengatasi dan meredakan konflik dalam hubungan.

Tak sampai di situ, penting untuk diketahui bahwa banyak pengidap OCD juga mengalami bentuk lain dari gangguan kecemasan atau depresi yang dapat memperparah gejala yang dialaminya.

 

3. Hormati privasi pasangan

Pasangan mungkin sudah merasa nyaman untuk menyampaikan sifat dan gejala yang dialami.

Meski begitu, bisa jadi ia belum nyaman untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan keluarga, teman, atau rekan kerja. 

Jadi, jangan berasumsi bahwa orang lain dalam kehidupan pasangan harus tahu bahwa ia mengidap OCD.

Pasalnya, komentar atau respons yang timbul dari teman atau keluarga bisa sangat menyakitkan dan memalukan bagi pasangan.

Bila itu terjadi, kondisi tersebut justru dapat merusak kepercayaan dalam hubungan atau mungkin akan timbul konsekuensi lain yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Kenali Tanda Red Flag dalam Hubungan

4. Mencoba untuk terlibat dalam perawatannya

Sebelum perempuan menempuh hidup baru dengannya, maka bisa terlibat dalam pengobatan OCD yang dilakukan pasangan.

Pasalnya hal ini akan memotivasi pasangan untuk berkomitmen dalam menjalani pengobatan medis dan psikologis. 

Jadi, pastikan kamu mendukung pengobatannya dengan terlibat dalam perawatan OCD.

5. Bersikap jujur

Saat memutuskan untuk membangun hubungan dengan pengidap OCD artinya kamu harus menerima segala konsekuensi yang ada, termasuk bila kondisi ini mungkin tidak akan pernah bisa disembuhkan.

Jika merasa khawatir dan kewalahan dengan gejala yang dialami pasangan, maka sebaiknya diskusikan bersama secara terbuka dan jujur.

Cara ini penting dilakukan apabila kamu merasa obsesi dan kompulsi yang dialami pasangan sangat memengaruhi keintiman satu sama lain.

Baca Juga: 5 Tips Perempuan Menikah Membangun Komunikasi Sehat dengan Suami

Dengan menjalin komunikasi yang jujur dan terbuka dapat menghindarkan hubungan dari masalah kesalahpahaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan konflik atau bahkan mengakhiri hubungan.

Namun, jika dirasa tidak memungkinkan untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangan, maka kamu bisa bicara dengan teman, keluarga, atau psikolog untuk mendapatkan perspektif yang berbeda.

Nah, itu tadi tips mendampingi pasangan pengidap OCD yang perlu diketahui sebelum perempuan menikah. Semoga bermanfaat!

(*)

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania