PON XX Papua, Atlet Tak Hanya Terancam Covid-19 Tapi Malaria Juga, Apa itu?

Anna Maria Anggita - Kamis, 7 Oktober 2021
malaria mengancam atlet PON XX Papua
malaria mengancam atlet PON XX Papua RolfAasa

Sebagai catatan, P. falciparum menyebabkan bentuk penyakit yang lebih parah dan seseorang yang terjangkit malaria bentuk ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Bahkan seorang ibu yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini kepada bayinya saat lahir, kondisi ini disebut sebagai malaria kongenital.

Di mana seseorang yang tergigit nyamuk yang terinfeksi parasit, mkaa parasit tersebut dilepaskan ke alirab darah.

Begitu parasit berada di dalam tubuh, mereka melakukan perjalanan ke hati dan setelah beberapa hari bisa menginfeksi sel darah merah.

Sebenarnya malaria tidak hanya ditularkan melalui sel darah merah saja, tetapi juga transplantasi organ, transfsusi. dan penggunaan jarum atau alat suntik bersama.

Apa gejala malaria?

Mengutip dari Healthlinegejala malaria biasanya berkembang dalam 10 hari sampai 4 minggu setelah infeksi.

Dalam beberapa kasus, gejala mungkin tidak berkembang selama beberapa bulan.

Di sisi lain, beberapa parasit malaria dapat masuk ke dalam tubuh tetapi akan berada di fase dorman untuk jangka waktu yang lama.

Adapun berbagai gejala malaria, di antaranya menggigil kedinginan, demam tinggi, berkeringat banyak, sakit kepala, mual, muntah, dan sakit perut.

Baca Juga: 5 Manfaat Tak Terduga Rutin Minum Air Hangat untuk Kesehatan Kulit

Sumber: Healthline,tribunnews
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati