5 Karakter Toksik Perempuan Karier yang Harus Dihindari di Tempat Kerja

Putri Mayla - Senin, 4 Oktober 2021
Karakter yang harus dihindari perempuan karier di tempat kerja.
Karakter yang harus dihindari perempuan karier di tempat kerja. Nattakorn Maneerat

Parapuan.co - Sebagian perempuan karier bisa saja menghabiskan waktu lebih banyak di tempat kerja daripada di rumah.

Sehingga penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Di mana lingkungan kerja yang positif tidak hanya bekerja dengan baik, tetapi juga dapat bekerja sama dengan baik.

Tim yang didorong, termotivasi, dan bahagia memiliki kinerja jauh lebih baik daripada tim yang bermasalah.

Baca Juga: 5 Alasan Perempuan Karier Memilih Fokus Bekerja dari pada Hubungan

Untuk mendapatkan tim yang hebat, perempuan karier perlu menghindari lima karakter ini di tempat kerja, seperti dilansir dari laman Ellevatenetwork.

1. The Downer

Pernahkah kamu menemui tipe orang yang mengeluh sepanjang waktu?

Jika seseorang mengeluh sepanjang waktu dan menghasilkan masalah alih-alih solusi, maka tipe seperti ini tidak cocok berada di tim.

Negatif itu menular dan jika sikap ini terus-menerus dimiliki oleh pekerja, maka hal tersebut bisa berpengaruh pada semangat kerja pekerja lainnya.

Sikap negatif selain mengeluh yakni kemalasan atau gosip yang merupakan ciri khas karakter toksik.

Selanjutnya, perhatikan sikap negatif yang harus dihindari di tempat kerja ini agar tim makin produktif.

 

2. The Control Freak

Memiliki ambisi dan keterampilan berorganisasi memang dibutuhkan oleh perempuan karier dalam membangun tim.

Namun jika seseorang ingin memaksakan ide-idenya mengenai konsep yang dimiliki pada rekan satu tim, maka tipe seperti ini perlu dipertimbangkan ulang dalam satu tim.

Tak hanya itu, mereka memiliki keinginan untuk mengontrol dan mengubah orang-orang di sekitar mereka untuk menciptakan lingkungan kantor yang mereka ingin.

Selanjutnya, orang dengan tipe the control freak jarang berpikir mengenai kebaikan untuk semua orang.

Tipe ini cenderung bertindak demi kepentingan pribadi yang disamarkan sebagai kritik yang membangun.

Baca Juga: Begini Cara Perempuan Karier Mengembangkan Komunikasi Nonverbal

3. Orang yang Tidak Sabaran

Seseorang yang selalu cemas dan terburu-buru biasanya menyelesaikan sesuatu dengan cepat tanpa memperhatikan sepenuhnya.

Tipe seperti ini dapat menular pada rekan kerja dan meningkatkan tingkat stres pada mereka.

Tak hanya itu, tipe ini juga dapat menciptakan tim yang cepat marah dan kurang produktif.

Hal ini juga menyebabkan anggota tim gugup akan hasil yang mereka kerjakan dan melupakan bagaimana kerja sebagai satu tim seharusnya.

Tidak sabaran merupakan sikap negatif yang harus dihindari di tempat kerja.

4. Kritikus

Kritikus selalu mencari kekurangan pada orang lain dan kekurangan dalam sistem kerja.

Dalam suatu kasus tertentu ini bisa menyehatkan, misalnya saat umpan balik yang membangun berguna jika disampaikan dengan cara yang benar.

Tetapi kerap kali tipe ini melakukannya dengan cara yang salah.

Kritiknya berputar di sekitar persoalan teori dan seperti menjadi orang yang tahu segalanya sepanjang hari.

Terlebih lagi, biasanya seseorang dengan tipe kritikus selalu memiliki sesuatu untuk diremehkan yang hal ini dapat mengganggu kerja suatu tim.

Untuk diketahui, kritik yang menjatuhkan dapat melemahkan beragam kekuatan yang dimiliki oleh sebuah tim.

Baca Juga: Mengelola Konflik di Dunia Kerja dengan Komunikasi, Begini Caranya

5. The Screamer

Tipe screamer cenderung lebih kasar daripada tipe kritikus.

Biasanya tipe screamer terlihat dari caranya berbicara tentang orang lain dan menyela percakapan.

Tak hanya itu, tipe screamer juga kerap mempermalukan orang lain dengan mengajukan pertanyaan yang tidak pantas di sebuah meeting.

Selanjutnya, tipe screamer juga dapat menunjukkan hal-hal yang sebenarnya bisa ditangani dalam situasi yang lebih kondusif di luar meeting.

Nah itu dia lima karakter toksik yang harus dihindari perempuan karier di tempat kerja supaya tim lebih produktif. 

Smeoga informasi ini membantu, ya.

(*)

Sumber: EllevateNetwork
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania