Mengenal 4 Jenis dan Alat Kontrasepsi Non-Hormonal Selain Kondom

Anna Maria Anggita - Senin, 27 September 2021
Alat kontrasepsi non-hormonal selain kondom
Alat kontrasepsi non-hormonal selain kondom Vladimir Sukhachev

Parapuan.co - Kawan Puan, memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada 26 September kemarin, sejauh mana kamu tahu tentang alat kontrasepsi?

Demi kepentingan dirimu sendiri, Kawan Puan harus tahu ada berbagai macam alat kontrasepsi.  Alat kontrasepsi sendiri itu terbagi menjadi dua jenis yaitu hormonal dan non-hormonal.

Untuk alat kontrasepsi hormonal itu seperti IUS, Pil KB, dan susuk KB atau implan.

Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Berikut 4 Jenis Alat Kontrasepsi Hormonal

Sedangkan, untuk alat kontrasepsi non-hormonal itu seperti kondom yang mudah dan praktis digunakan. Namun, kondom bukanlah satu-satunya pilihan.

Selain itu, efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan itu meningkat, terutama jika ditambahkan lubrikan spermisida.

Namun demikian, penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi juga memiliki kekurangan, yakni dapat menimbulkan alergi bagi sebagian orang.

Di sisi lain, kondom juga bisa terlepas, alhasil kehamilan yang tidak diinginkan dan terencana pun ada kemungkinan bisa terjadi.

Maka dari itu, wajib diketahui Kawan Puan bahwa alat kontrasepsi non-hormonal itu tidak hanya kondom. Kamu perlu mengenali beberapa pilihan lainnya.

Dilansir dari Kompas.com, PARAPUAN telah merangkum berbagai alat kontrasepsi non-hormonal lainnya yang mungkin masih asing didengar. Yuk, simak!

1. Intra uterine device (IUD)

IUD ini merupakan alat kontrasepsi yang bentuknya seperti huruf T dan dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan atau dokter.

Dalam proses pemasangan IUD, akan disisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD.

Kelebihan IUD sendiri bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, sekitar 8-10 tahun dan efektif untuk mencegah kehamilan.

Efek sampingnya, IUD bisa mengubah masa haid dan berisiko mengalami infeksi panggul, maka dari itu perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi ini harus rutin memeriksakan diri.

Baca Juga: Selain Cegah Kehamilan, Ini 7 Manfaat Kontrasepsi bagi Perempuan

2. Metode sederhana atau vaginal

Kawan Puan, kamu juga dapat menggunakan spermisid atau tisu KB, diafragma, dan kap.

Di mana, alat kontrasepsi ini dipakai dengan cara memasukkannya ke dalam vagina sebelum berhubungan intim.

Alat kontrasepsi ini efektif untuk mencegah kehamilan, tetapi memiliki kekurangan yakni ada kemungkinan terjadi infeksi saluran kencing (ISK).

3. Tubektomi

Tubektomi merupakan prosedur bedah yang dilakukan secara sukarela untuk menghentikan fertilitas perempuan.

Caranya yaitu mengikat dan memotong atau memasang cincin pada saluran tuba sehingga ovum tidak dapat bertemu dengan sperma.

Dalam arti lain, tubektomi ini merupakan KB permanen bagi pasangan yang tidak ingin lagi memiliki anak.

Tubektomi dilakukan dengan cara operasi sederhana dengan bius lokal dan mungkin akan timbul rasa tidak nyaman pasca operasi.

Baca Juga: Kondisi Tukul Arwana Membaik Usai Operasi, Bisakah Orang Sembuh dari Pendarahan Otak?

4. Vasektomi

Sama seperti tubektomi, vasektomi adalah kontrasepsi permanen pada laki-laki dengan cara sterilisasi.

Vasektomi dilakukan dengan cara memblokir atau memotong vas deferens tabung yang membawa sperma dari testis.

Diketahui vasektomi 99 persen ampuh mencegah kehamilan dan tindakan ini tidak memengaruhi kinerja seksual laki-laki. (*)

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa