Jenis- Jenis Investasi yang Cocok untuk Usia 30an Hingga 50an

Putri Mayla - Senin, 20 September 2021
Investasi yang cocok untuk usia 20-an hingga 50-an. Salah satunya reksa dana.
Investasi yang cocok untuk usia 20-an hingga 50-an. Salah satunya reksa dana. LaylaBird

Parapuan.co - Investasi menjadi salah satu cara penting yang bisa kamu lakukan untuk mencapai tujuan-tujuan di masa depan.

Saat ini ada beragam investasi yang bisa dilakukan berdasarkan usia, kebutuhan hidup, pendapatan, dan tujuan yang ingin kamu capai.

Terlebih lagi, investasi bisa kamu lakukan sejak dini untuk mencapai kebebasan finansial.

 

Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (15/9/2021), menurut perencana keuangan Eko Endarto, ada dua rentang usia yang perlu memerhatikan cara dan instrumen investasi yang sesuai untuk usia di bawah 30 tahun, 30-50 tahun, dan di atas 50 tahun.

Baca Juga: Pernikahan Sederhana Tanpa Over Budget, Bisa untuk Investasi Masa Depan

Investasi usia di bawah 30, 30-50 tahun, dan di atas 50 tahun

Menurut Eko, usia di bawah 30 tahun, 10 persen investasi ditempatkan di instrumen risiko rendah seperti deposito, surat utang negara.

15 persen investasi pada risiko menengah, dan 75 persen di risiko jangka panjang atau risiko tinggi.

Sementara untuk usia menengah antara 30 tahun hingga 50 tahun yang termasuk usia produktif dapat menambah nilai investasi.

Nilai investasi yang perlu ditambah yakni dengan proporsi 10 persen pada risiko rendah 20 persen pada risiko menengah seperti obligasi dan emas. Sementara 70 persen di instrumen risiko tinggi.

Eko menambahkan, di usia produktif nominal investasi yang dilakukan minimum 10 persen dari pendapatan.

 

Investor berpengalaman dan tidak berpengalaman

Head of Market Development Indo Premier Sekuritas Banyu Adiputra menjelaskan, investor dapat dibagi menjadi dua kategori.

Investor berpengalaman dan tidak berpengalaman dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun, dan 30 hingga 40 tahun.

 

 

Menurutnya, investor pemula usia 20 hingga 30 tahun  dapat memilih reksa dana dan pasar uang yang pada dasarnya tidak berbeda dengan menabung, namun mendapat sense of invensiting.

Sedangkan investor usia 20-30 tahun berpengalaman, dengan risiko tinggi dapat mencoba reksa dana saham dengan sifat high risk, high return.

Investor pengalaman usia 20-30 tahun yang cenderung mengurangi risiko, sesuai dengan reksa dana pendapatan tetap.

 

Baca Juga: Mengenal Sukuk, Produk Investasi Syariah dan Bedanya dengan Obligasi

Karena risiko dan timbal balik lebih tinggi dari pasar uang tetapi lebih rendah dari saham.

Sementara untuk usia 30-40 tahun, tentunya berada pada posisi finansial yang mapan dengan jumlah kebutuhan lebih bnayak.

Banyu menambahkan, investor pemula di usia ini cocok dengan diversifikasi reksa dana sesuai time horizonnya, karena tidak butuh analisis mendalam tapi bisa belajar dalam mengelola budgeting.

Investor usia 30-40 tahun dengan pengalman investasi, cocok dengan investasi reksa dana yang dikombinasikan dengan saham.

Hal ini agar return yang didapt lebih maksimal, tetapi harus mulai melakukan analisis sendiri.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini 4 Alasan Rencana Kamu Menabung untuk Masa Pensiun Gagal

Investasi memasuki usia pensiun

Selanjutnya, Eko menambahkan bahwa saat memasuki usia pensiun, nominal investasi semakin berkurang dengan minimum 5 persen dari pendapatan pada investasi jangka menengah.

Memasuki usia pensiun investasi dapat sedikit demi sedikit mulai dicairkan.

Misalnya, pada usia 45 tahun dapat memulai pencairan dari investasi yang bentuknya likuid.

“Di usia 45 sudah mulai bisa dicairkan, dimulai dari yang paling likuid dulu. Kalau yang paling sulit dicairkan itu adalah instrumen jangka panjang seperti properti, jadi bisa belakangan. Sementara seperti emas atau obligasi itu lebih mudah dicairkan,” papar Eko.

Nah itu dia investasi yang bisa dilakukan oleh pemula maupuan berpengalaman di rentang usia 20-an hingga 40-an.

Semoga informasi ini bisa membantu Kawan Puan memilih investasi dengan tepat, ya.

(*)

 

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh