Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di jurusan bisnis Universitas Southern.
“Setelah lulus dari Bisnis. Mama ngajak saya bikin butik di sini (Amerika), saat itu
butik sedikit. Lalu, beberapa tahun kemudian, setelah banyak pesaing, akhirnya butik dijual,” cerita Evita.
Meski bersekolah bisnis, Evita mengaku tidak bisa membendung rasa cintanya terhadap dunia fashion.
Setelah itu, ia mengambil kuliah lagi di Fashion Institute of Design and Merchandising dan sempat bekerja di studio rajut beberapa tahun, dan mendirikan PDR Knitting pada 2006.
Evita menceritakan pengalamannya saat awal membangun karir sebagai seorang fashion designer.
"Banyak yang saya alami selama menjalankan bisnis di sini. Pernah ketipu orang, terus pernah pegawai semuanya diambil pelanggan. Ya gitu,” cerita Evita.
Baca juga: Masuk Forbes 30 Under 30, Ini Sosok Faye Simanjuntak Pendiri Organisasi Rumah Faye
Peran ganda Evita sebagai ibu berkarier
Evita mengaku memang tak mudah berbagi peran antara menjadi pimpinan di kantor dan sebagai ibu di rumah.
Namun ia berusaha melakukan yang terbaik untuk keduanya, meski kekurangan waktu bersama anak-anaknya.
Di sisi lain, Evita mengaku beruntung karena kedua anaknya mengerti kesibukannya mengingat karya Evita banyak dipakai tokoh dunia dan jadi sorotan dari media.
“Belakangan ini saya dapat sorotan kan. Terus anak saya bilang. Mom, you are my
inspiration. Itu rasanya beneran membuat hati saya sangat tersentuh. Kalau dari orang
lain saya biasa, tapi ini dari anak saya,” ujar Evita bahagia.
Evita juga bercerita mengenai hal-hal yang membuatnya kuat dan bertahan sampai sekarang adalah dukungan keluarga, kerja keras, ketekunan, dan doa.
“Udah, semua itu cukup,” tutupnya.
Wah sungguh menginspirasi sekali ya sosok Evita Chu ini, Kawan Puan! (*)
