Selamatkan Nyawa, Ini 5 Manfaat Donor Darah bagi Penerima dan Pendonor

Ericha Fernanda - Jumat, 17 September 2021
Manfaat mendonorkan darah bagi diri sendiri dan orang lain
Manfaat mendonorkan darah bagi diri sendiri dan orang lain TAO EDGE

Parapuan.co - Menyambut Hari Palang Merah Nasional setiap tanggal 17 September, apakah Kawan Puan berniat untuk mendonorkan darah kali ini?

Ada banyak manfaat donor darah, terutama menyelamatkan nyawa dan menyambung hidup orang yang sangat membutuhkan. Sungguh mulia, bukan?

Tak hanya itu, donor darah juga bermanfaat untuk kesehatan si pendonor itu sendiri, termasuk mengidentifikasi kesehatan tubuh, kesehatan jantung, bahkan tekanan darah.

Baca Juga: Sambut Hari Palang Merah Nasional, Ini 5 Makanan Kaya Vitamin B12

Tentu saja, apabila kamu ingin donor darah selalu pastikan kondisi kesehatanmu terlebih dahulu, ya. Tidak mungkin mendonorkan darah saat kondisi tubuh sendiri sedang sakit.

Melansir Medical News Today, manfaat donor darah dapat membantu orang dengan banyak kondisi kesehatan, seperti:

  • Mengalami pendarahan internal atau eksternal karena cedera
  • Memiliki penyakit sel sabit atau penyakit lain yang mempengaruhi darah
  • Sedang menjalani pengobatan kanker
  • Sedang menjalani operasi, seperti operasi kardiovaskular atau ortopedi
  • Memiliki kelainan darah bawaan
  • Sedang menjalani transplantasi
  • Membutuhkan perawatan yang melibatkan plasma atau produk darah lainnya

Sementara itu, dampak positif dari donor darah bagi si pendonor itu sendiri, terdiri dari: 

1. Mengidentifikasi efek kesehatan yang merugikan

Sebelum mendonorkan darah, kamu akan dipastikan untuk melakukan pemeriksaan fisik sederhana dan tes darah.

Nah, manfaat donor darah ialah membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang tidak diketahui, seperti anemia dan tekanan darah tinggi atau rendah.

Pemeriksaan fisik sederhana termasuk tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung, hemoglobin atau zat besi, dan kadar gula dalam darah.

Jika tes mengungkapkan masalah, kamu tidak dapat mendonorkan darah. Namun, hasilnya bisa menjadi langkah pertamamu untuk mencari pengobatan.

Baca Juga: Benarkah Rutin Donor Plasma Konvalesen Bisa Mempertahankan Antibodi Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter

2. Menyambung kehidupan bagi orang yang membutuhkan

Dampak positif dari donor darah yang paling terasa ialah satu unit darah bisa menyelamatkan nyawa hingga tiga orang, tergantung kebutuhan pasien itu sendiri.

Donor darah memberikan pelayanan yang vital bagi masyarakat, ini sangat berguna untuk menyambung kehidupan orang lain dan merngurangi penderitaan mereka.

3. Meningkatkan kesehatan jantung

Apabila kamu melakukan donor darah secara rutin dan terjadwal, kamu akan mendapatkan efek perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular.

Tentu saja, manfaat ini akan sangat berguna bagi kesehatan jantung kamu dan juga mengurangi potensi penyakit jantung

4. Menurunkan tekanan darah

Donor darah yang rutin juga dapat membantu menurunkan tekanan darah. 

Ini terjadi karena jumlah ferritin dari tubuh akan keluar bersama darah yang didonorkan, sehingga kadarnya pun berkurang.

Karena kadarnya berkurang, maka akan mengurangi stres oksidatif dan mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik, salah satunya tekanan darah tersebut. 

Baca Juga: Tak Lagi Perlu Hasil PCR Positif, Ini Syarat Terbaru Donor Plasma Konvalesen

5. Mengurangi kadar zat besi penderita hemochromatosis

Orang dengan hemochromatosis memiliki terlalu banyak zat besi dalam darah mereka. Kelebihan zat besi dapat disimpan ke berbagai organ tubuh, seperti hati dan jantung.

Orang dengan kondisi ini diperbolehkan untuk mendonorkan darah. Dengan kata lain, mendonorkan darah bisa menjadi pilihan pengobatan sekaligus cara membantu sesama.

Memang tidak semua lembaga mengizinkan sumbangan dari orang dengan kondisi seperti ini, akan lebih baik jika dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter terkait dan lembaga palang merah yang menangani.

Nah, itu tadi 5 manfaat donor darah bagi pendonor dan penerimanya, mulai dari menyelamatkan nyawa hingga mengetahui masalah kesehatan sendiri. (*)

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa