Benarkah Rutin Donor Plasma Konvalesen Bisa Mempertahankan Antibodi Tetap Tinggi? Ini Penjelasan Dokter

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 12 Agustus 2021
Adakah efek samping donor plasma?
Adakah efek samping donor plasma? kzenon

Parapuan.co - Terapi plasma konvalesen kini menjadi salah satu metode pengobatan Covid-19 bagi pasien dengan gejala berat.

Ini menjadi salah satu harapan hidup bagi mereka yang positif terinfeksi Covid-19.

Terapi ini membutuhkan transfusi darah plasma konvalesen dari para penyintas Covid-19 atau mereka yang sudah pernah terinfeksi Covid-19.

Antibodi orang yang sudah sembuh dari infeksi Covid-19 diharapkan bisa membantu orang yang masih sakit.

Baca Juga: Adakah Efek Samping saat Donor Plasma Konvalesen? Ini Kata Dokter

"Antibodi dari penyintas Covid-19 bisa membuat pasien lebih survive. Karena ketika dirawat di rumah sakit ini antibodinya turun. Nah, pendonor ini memberikan antibodinya untuk membantu dia (pasien) melawan virus Covid-19 tersebut," ujar Kepala Bagian Pengembangan PMI Kota Surakarta dr. Agni Romadhona Vijayantimala saat dihubungi PARAPUAN pada Minggu (25/7/2021). 

Namun, masih saja ada yang ragu akan mendonorkan plasma darahnya.

Hingga kemudian belakangan beredar kabar bahwa dengan mendonorkan plasma konvalesen, antibodi pendonor akan tetap tinggi atau tetap terjaga.

Lalu benarkah demikian?

Hal ini kemudian dijawab oleh dr. Achmad Reza, Kepala Seksi Pencari dan Pelestari Donor Darah Sukarela PMI Surakarta dalam Diskusi Online "Update & Tata Laksana Donor Plasma Konvalesen" yang diadakan oleh relawan Darah untuk Kita (DATA) Surakarta pada Minggu (1/8/2021).