Cerita Ruth Marini Jadi Ibu dari Korban Kekerasan Seksual di Film Penyalin Cahaya

Alessandra Langit - Rabu, 15 September 2021
Ruth Marini dalam behind the scene film Penyalin Cahaya
Ruth Marini dalam behind the scene film Penyalin Cahaya Rekata Studio/Kaninga Pictures

Sejumlah film lain yang sukses melambungkan namanya dan menorehkan prestasi untuk Lukman, antara lain 9 Naga (2006), Nagabonar Jadi 2 (2007), Quickie Express (2007), Sang Pencerah (2010), Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), 27 Steps of May (2018), hingga Gundala (2019).

Wregas Bhanuteja sebagai sutradara langsung merasa kedua aktor tersebut adalah pilihan yang tepat untuk memerankan orang tua Sur.

"Ruth Marini adalah aktor film dan teater yang sangat kuat. Banyak sekali ilmu dalam seni peran yang ia kuasai mencakup teknik vokal, raut wajah, maupun pernapasan," ungkap Wregas.

"Hal-hal inilah yang membuat saya merasa ia sangat kuat untuk memerankan ibu Sur. Sosok yang dipenuhi tekanan dari berbagai sisi kehidupan dan harus terus bekerja untuk ketahanan hidup keluarganya," lanjutnya.

"Banyak lapisan emosi yang sudah terpendam lama, dan semua lapisan itu harus terwujud melalui raut wajah. Hanya dengan melihat wajahnya pun, kita tahu sejarah yang telah dilalui karakter ibu Sur," tutupnya.

Baca Juga: Lutesha dan Jerome Kurnia Ikut Berakting dalam Film Penyalin Cahaya Karya Wregas Bhanuteja

Sementara kekuatan Lukman Sardi, menurut Wregas, terletak pada matanya. Kekuatan mata ini Wregas amati sejak pertama kali melihat akting Lukman dalam Sang Pencerah.

"Ia mampu menahan emosi yang meluap-luap, yang tidak harus terwujud dari kata-kata maupun gerak tubuh, melainkan hanya diwujudkan dari mata. Mata yang menahan emosi dan perasaan," papar Wregas.

"Pada saat memikirkan peran ayah Sur ini, pikiran saya langsung tertuju pada Lukman Sardi. Bagaimana suatu perasaan yang campur aduk mencakup tekanan sosial, rasa sayang terhadap anak, spiritualitas, dan lain-lain harus dipadukan," tambahnya. 

Penyalin Cahaya merupakan debut film panjang Wregas Bhanuteja. Sebelumnya, ia sudah membuat film-film pendek yang berhasil masuk kompetisi festival film internasional.

Dalam kompetisi utama Busan International Film Festival (BIFF) pada Oktober mendatang, film Penyalin Cahaya akan bersaing dengan sepuluh film dari delapan negara lain. (*)

Sumber: Rilis Pers Rekata Studio/Kaninga Pictures
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania