Banyak Pekerjaan? Begini Cara Manajemen Waktu dan Mengasah Kemampuan

Putri Mayla - Minggu, 12 September 2021
Manajemen waktu saat banyaknya pekerjaan dan keinginan untuk mengasah kemampuan.
Manajemen waktu saat banyaknya pekerjaan dan keinginan untuk mengasah kemampuan. PeopleImages

Parapuan.co - Manajemen waktu saat berkarier menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Keterampilan manajemen waktu dapat membantu karyawan untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja. 

Tak hanya itu, manajemen waktu juga dapat membantu kamu untuk meningkatkan skill yang kamu miliki tanpa menggangu keseimbangan kehidupan kerja.

Namun rupanya, manajemen waktu sebenarnya terdiri dari banyak keterampilan yang dapat ditingkatkan supaya kamu benar-benar produktif.

Walau menjadi ungkapan yang umum digunakan, manajemen waktu bukanlah konsep yang mudah didefinisikan, melansir dari Themuse.

Keterampilan manajemen waktu adalah segala sesuatu yang membantu kamu menghemat waktu dan menjadi lebih efisien, kata pakar manajemen waktu dan organisasi kantor Eileen Roth, penulis Organizing for Dummies.

"Ini termasuk penetapan tujuan, perencanaan, prioritas, penggunaan kalender secara efisien, membuat rutinitas, pengambilan keputusan, pendelegasian, menghindari pemborosan waktu seperti penundaan dan interupsi, dan menangani rapat secara produktif," kata Eileen.

"Bahkan mengatur ruang kerja merupakan keterampilan manajemen waktu," tambahnya.

Keterampilan manajemen waktu adalah tentang mempelajari cara menggunakan waktu dengan cara yang mendukung tujuan.

Sederhananya, keterampilan manajemen waktu yang kuat memungkinkan kamu untuk merencanakan dan memanfaatkan waktu dengan baik.

Baca Juga: Mau Jadi Konten Kreator? Ini Tips Meningkatkan Keterampilan Public Speaking

 

Orang-orang yang tidak pandai mengatur waktu mereka sering menemukan pekerjaan mereka mengganggu kehidupan pribadi mereka.

Maka itu penting untuk menerapkan manajemen waktu dengan baik.

Cara meningkatkan keterampilan manajemen waktu

Cara pertama untuk meningkatkan keterampilan manajemen waktu adalah kesadaran, kata Alexis Haselberger, pelatih manajemen dan kepemimpinan waktu.

Praktiknya, kamu terlebih dahulu memantau bagaimana waktu dihabiskan dalam seminggu.

Tuliskan semuanya misalnya begini:

  • Saat kamu makan siang.
  • Berapa lama kamu menghabiskan waktu untuk panggilan pribadi.
  • Berapa banyak hari kamu dihabiskan dengan fokus penuh pada suatu tugas.
  • Seberapa sering kamu terjebak dalam percakapan yang tidak berhubungan dengan rekan kerja.

Dengan mengetahui informasi tersebut, kamu dapat mengajukan pertanyaan ke diri sendiri seperti:

Apakah kamu menghabiskan waktu untuk tugas yang benar?

  • Berapa lama tugas individu yang kamu kerjakan?
  • Menurut kamu, berapa lama tugas-tugas itu idealnya dikerjakan?
  • Berapa banyak waktu yang kamu habiskan dalam rapat?
  • Menurut kamu, seberapa penting pertemuan tersebut bagi kinerja pekerjaan kamu secara keseluruhan?
  • Apa yang kamu lakukan untuk tugas yang bisa didelegasikan?
  • Seberapa sering kamu terganggu?
  • Berapa banyak waktu yang kamu gunakan benar-benar bermanfaat?

Baca Juga: Ahli di Satu Bidang, Begini Peluang Karier Spesialis di Dunia Kerja

 

Baca Juga: Kata Pakar, Ini Kiat Meningkatkan Performa untuk Terjun ke Dunia Kerja

Selain itu, kamu juga bisa mengisi kalender atau Google Calendar untuk menandai pekerjaan yang penting.

Ini akan menentukan keterampilan manajemen waktu apa yang mungkin perlu kamu tingkatkan.

Entah itu penjadwalan, pendelegasian, atau bahkan manajemen distraksi.

Mulailah dengan memilih satu strategi manajemen waktu yang terlihat mudah. 

Bisa dengan membuat daftar tugas harian, atau bisa juga dengan memecah target besar menjadi langkah-langkah kecil per hari.

Lebih lanjut lagi, pakailah aplikasi atau tools yang dapat membantu kamu meningkatkan keterampilan manajemen waktu.

Melakukan perubahan kebiasaan itu sulit, terutama mengubah perilaku.

Kuncinya yakni terus berlatih untuk mengatur waktu supaya dapat maksimal di pekerjaan dan meningkatkan skill lainnya.(*)

 

Sumber: themuse.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami