Nadine Chandrawinata Hamil, Ini 4 Mitos tentang Hamil di Atas Usia 35

Aghnia Hilya Nizarisda - Kamis, 16 September 2021
Potret Nadine Chandrawinata saat pamer baby bump.
Potret Nadine Chandrawinata saat pamer baby bump. Instagram @nadinelist

 

Parapuan.co - Baru-baru ini ada kabar bahagia dari dunia hiburan ketika Nadine Chandrawinata umumkan kehamilan pertama melalui Instagram pribadinya.

Kabar Nadine Chandrawinata hamil ini pun langsung dibanjiri banyak ungkapan bahagia dan selamat dari netizen dan rekan-rekan public figure.

Tidak usah heran karena kehamilan Nadine Chandrawinata di usia 37 tahun ini seakan membantah mitos-mitos tentang hamil di atas usia 35 tahun.

Apalagi, melalui unggahan Instagram itu, Nadine Chandrawinata tampak sehat tersenyum sumringah dengan perutnya yang sudah mulai membuncit.

Pasalnya, melansir Stormontvail, rupanya masih ada beberapa mitos tentang hamil di atas 35 tahun yang menjadi ketakutan sebagian perempuan.

Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Nadine Chandrawinata Ungkap Bentuk Dukungan Dimas Anggara untuk Dirinya

Akan tetapi, itu sekadar mitos dan faktanya bisa membantah hal tersebut. Salah satunya ialah kabar Nadine Chandrawinata hamil.

Lantas, apa saja mitos tentang hamil di atas 35 tahun?

1. Wanita tidak bisa hamil setelah usia 35 tahun

Untuk hamil, Kawan Puan membutuhkan dua hal yakni sel telur dan sperma untuk membuahinya.

Selama Kawan Puan masih memiliki telur yang masih bisa dibuahi, maka kamu bisa hamil di atas usia 35 tahun, menjalani kehamilan penuh, dan melahirkan anak yang sehat.

Meski tidak bisa dimungkiri bahwa tidak seperti pria yang terus memproduksi sperma, perempuan memiliki persediaan sel telur yang akan habis pada waktunya.

Di usia 20an dan awal 30an, Kawan Puan memiliki peluang 25 persen untuk hamil setiap bulan jika kamu aktif secara seksual. Di usia 30an, peluang bulanan Anda turun menjadi 20 persen.

Jika kamu berusia di atas 35 tahun, mungkin perlu lebih banyak waktu untuk hamil, sehingga kamu harus bersabar dan mungkin lebih terarah untuk hamil.

Namun, sampai kamu tidak memiliki sel telur lagi yang dilepaskan untuk ovulasi, yang terjadi selama menopause, memiliki anak tetap merupakan kemungkinan yang sangat nyata.