Parapuan.co - Di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, masyarakat dunia kembali diperingatkan tentang virus Marburg.
Apa Itu Virus Marburg?
Dilansir dari WHO.Int, virus Marburg yang terdeteksi di Republik Guinea, Afrika Barat ini bisa menyebabkan demam berdarah yang sangat fatal bagi tubuh manusia.
Bahkan WHO menyatakan virus Marburg bisa meningkatkan kematian, namun risiko ini bervariasi dari 24 persen dan yang tertinggi 88 persen, hal ini dipengaruhi oleh jenis virus dan manajemen kasus.
Baca Juga: Organ Reproduksi Bagian Dalam Perempuan yang Wajib Dijaga Kesehatannya
Lembaga kesehatan dunia menjelaskan bahwa dalam sejarahnya, virus Marburg ini terdeteksi di Marburg dan Frankfurt, Jerman, selain itu juga ditemukan di Beogard, Serbia.
Adapun hal lain yang perlu Kawan Puan tahu yakni virus Marburg dan Ebola termasuk dalam anggota satu keluarga (filovirus).
Meskipun keduanya ini disebabkan oleh virus yang berbeda, namun secara klinis serupa.
Dalam arti lain, penyakit ini jarang terjadi, meski demikian keduanya memiliki kapasitas untuk menyebabkan wabah dengan tingkat kematian yang tinggi.
Baca Juga: Cocok untuk Perempuan, Ini Dia Latihan Ab Terbaik agar Perut Rata
Penularan Virus Marburg
WHO mengungkap, awalnya infeksi virus Marburg pada manusia ini terjadi akibat adanya kontak yang terlalu lama dengan tambak yang dipenuhi dan dihuni oleh koloni kelelawar rousettus.
Kemudian, virus Marburg menular dari individu ke individu lainnya karena kontak langsung melalui kulit yang rusak dengan darah, sekresi, atau terkena cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi.
Di samping itu, penularan yang melalui peralatan injeksi yang terkontaminasi seperti tusukan jarum dapat menimbulkan kondisi yang lebih parah.
Baca Juga: Bukan dengan Swab Hidung, Ini Beda Tes PCR Umum dengan PCR Gargle
Mulai dari gangguan pada tubuh hingga meningkatkan risiko kematian.
Gejala Virus Marburg
Penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg akan menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala yang parah, dan malaise.
Selain itu orang yang terinfeksi virus Marburg akan mengalami nyeri otot.
Tak sampai situ saja, mereka pun akan mengalami diare yang parah bahkan bisa bertahan dalam beberapa minggu, sakit perut, kram, serta mual dan muntah.
WHO juga mengungkap bahwa banyak juga pasien yang mengalami manifestasi pendarahan yang parah antara 5-7 hari.
Pendarahan terjadi di beberapa area tubuh, sepertu hidung, gusi dan vagina.
Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi antara 8-9 hari setelah timbulnya gejala, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.
Baca Juga: Hindari Masalah Lingkungan! Ini 5 Tips Membuang Pembalut dengan Benar
(*)