Parapuan.co - Kawan Puan, tentu banyak dari kita yang dikejutkan akan virus Marburg.
Virus Marburg dikatakan sangat mengkhawatirkan, mengingat pandemi Covid-19 belum juga usai.
Perlu Kawan Puan ketahui kalau virus Marburg yang inang virusnya dari kelelawar Rousettus egyptiacus ini memiliki berbagai gejala.
Gejala tersebut bukan seperti demam atau flu biasa, melainkan menyerang syaraf dan tentunya sangat mengganggu manusia.
Gejala berbahaya tersebut berisiko sangat tinggi dan dapat menyebabkan kematian.
Tentu agar terhindar dari risiko ini, kita perlu melakukan pencegahan.
Berikut ini pedoman pencegahan virus Marburg yang disampaikan oleh lembaga kesehatan dunia atau WHO:
1. Mengurangi Risiko Penularan dari Kelelawar ke Manusia
Rousettus aegyptiacus adalah kelelawar yang dianggap sebagai inang alami virus Marburg.
Oleh karena itu, kita harus mengurangi kontak yang terlalu lama di tambang yang dihuni oleh koloni kelelawar.
Mereka yang bekerja atau wisata ke tambang diwajibkan mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain termasuk masker agar mengurangi risiko kontak dari kelelawar.
Baca Juga: Manfaat Air Kelapa untuk Perkuat Daya Taha Tubuh, Ini Faktanya
2. Mengurangi Risiko Penularan dari Manusia ke Manusia Lain
Virus Marburg bisa menular ke manusia karena adanya kontak langsung dengan pasien yang teinfeksi, terutama jika melalui cairan tubuh.
Berkaca dari hal tersebut, sebaiknya kontak fisik dengan pasien yang terinfeksi virus Marburg harus dihindari.
Biasanya orang yang merawat pasien yang terinfeksi virus Marburg akan menggunakan sarung tangan dan alat pelindung diri.
Kemudian supaya makin aman, menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan secara teratur wajib dilakukan.
3. Melakukan Langkah-Langkah Penahanan Wabah
Orang yang meninggal karena mengidap virus Marburg sebaiknya segera dikuburkan dengan cepat.
Selanjutnya, mereka yang yang terlibat kontak dengan pasien yang meninggal akan dipantau kesehatannya selama 21 hari.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan pasien yang terkonfirmasi pun bisa mendapat perawatan yang baik.
Tak hanya itu saja, masyarakat juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
4. Mengurangi Kemungkinan Penularan Seksual
WHO merekomendasikan agar mereka yang selamat dari virus Marburg hendaknya mempraktikkan seks dan kebersihan selama 12 bulan.
Hal ini terutama dipraktikkan oleh laki-laki yang sembuh dari virus Marburg, di mana setidaknya mereka harus mengetes cairan semen sebanyak dua kali atau hingga hasilnya negatif.
Baca Juga: Tren Hustle Culture Ternyata Berbahaya, Ini 5 Kiat Mengatasinya
Hal tersebut wajib dilakukan mengingat kontak dengan cairan tubuh bisa menularkan virus Marburg.
Kawan Puan, pedoman dari WHO di atas alangkah baiknya segera kita lakukan. Sebab jika terinfeksi virus Marburg, kita akan mengalami berbagai gejala.
Gejala tersebut sangat menyiksa karena nyeri otot, diare berhari-hari, sakit perut, mual dan muntah.
Pada beberapa orang, virus Marburg akan menyebabkan perdarahan parah di beberapa area tubuh seperti hidung, gusi, dan vagina.
Bahkan dalam kasus yang fatal, virus Marburg mampu menyebabkan kematian antara hari ke 8-9 setelah timbul gejala.
Mengetahui berbagai risiko dan gejala yang timbul, tentu kita juga tidak mau terjangkit virus ini.
Oleh sebab itu, Kawan Puan hendaknya melakukan pencegahan dan selalu menjaga kebersihan.
(*)
Baca Juga: Waspadai Tiga Tipe Utama Penyakit Diabetes yang Perlu Segera Ditangani