Parapuan.co - Kawan Puan, kamu harus tahu bahwa vaksin dosis ketiga akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes).
Dilansir dari laman resmi kemkes.go.id, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap vaksin Covid-19 dosis ketiga memang diutamakan bagi nakes.
Menurut Menkes hal ini dikarenakan para nakes mengalami tekanan yang luar biasa selama pandemi.
Sehingga pemerintah pun memaksimalkan perlindungan pada nakes.
Baca Juga: Kata Dokter Anak, Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Covid-19 pada Anak
Hal yang sama pun diungkapkan oleh dr. RA Adaninggar PN, SpPD selaku edukator yang aktif melawan hoaks seputar Covid-19.
Saat dihubungi PARAPUAN pada Sabtu (17/07/2021), dokter spesialis penyakit dalam ini mengungkap untuk tahu perlu atau tidaknya booster ketiga harus diketahui secara pasti perlindungan dari vaksin.
"Nah ini kan masalahnya kita nggak punya data pasti perihal perlindungannya, kita hanya lihat karena kasusnya tinggi nakes itu jadinya terpapar juga banyak, jadi risiko dia kena lagi, dan risiko kena gejala berat juga tinggi," ungkap dr. Adaninggar.
Hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan penting bagi para nakes untuk mendapatkan booster.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Gejala Covid-19, Ini Cara Mengobati Batuk Secara Alami
"Jadi bukan berarti bahwa vaksin kemarin yang Sinovac itu tidak melindungi, bukan begitu," paparnya.
Adapun alasan di baliknya yakni pertama, sebenarnya vaksin Sinovac sejak awal tidak ada klaim bahwa bisa mencegah penularan.
"Yang kedua vaksin sendiri itu kalau kita pakai di suatu negara atau suatu area yang kasusnya masih tinggi itu dia tidak akan efektif untuk mencegah penularan, tapi dia akan efektif untuk mengurangi gejala berat," jelasnya.
Selain itu, dr. Adaninggar juga mengungkap bahwa bukti vaksin Sinovac melindungi sepertinya ada, hanya saja belum ada data real-nya.
"Jadi yang kena pun itu tenaga kesehatan banyak yang kena, tapi yang sembuh juga banyak, dan pemulihannya juga cepat-cepat bagi yang sudah vaksin itu," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa vaksin Sinovac ini melindungi tubuh seseorang daripada mereka yang belum pernah divaksin, sebab gejala yang diterima pun akan lebih berat.
Hanya saja, hal yang perlu dilihat adalah paparan virus yang diterima oleh tenaga di lapangan itu tinggi, alhasil vaksin yang sudah diterima tubuh akan dihadapkan pada sejumlah virus.
Baca Juga: Mengenal Terapi Plasma Konvalesen, Metode yang Diklaim Efektif untuk Pasien Covid-19
"Jadi kalau kita pun sudah diperkuat dengan vaksin tapi kalau virus pun masih banyak itu sebenarnya vaksin itu tidak akan melindungi 100 persen. Makanya yang namanya herd immunity itu goal akhir dari vaksin," ucap dr. Adaninggar.
Menurut dr. Adaninggar selama heard immunity belum tercapai, sebenarnya vaksin hanya memperkuat sistem imun saja.
Berkaca dari hal tersebut, ia pun menyampaikan jika virusnya masih banyak, kita masih bisa sakit.
"Jadi pertimbangan untuk memberikan booster ketiga itu karena paparan, di mana kasus kita itu tinggi, paparan nakesnya juga tinggi, jadi tidak ada salahnya untuk diberikan booster," tambahnya.
Tak sampai situ saja, dr. Adaninggar juga membahas bahwa program vaksinasi untuk nakes itu sudah ada sejak sekitar bulan Januari.
Baca Juga: Alami Keluhan Usai Vaksinasi Covid-19? Ini yang Perlu Kamu Lakukan
"Jadi ini anggapannya sudah lebih dari enam bulan, mungkin tidak ada ruginya juga untuk dilakukan booster gitu," ungkapnya.
Perlu dicatat juga bahwa vaksin Covid-19 ketiga alias booster yang akan diterima oleh nakes bukan seperti yang digunakan pada dosis pertama dan kedua, misalnya Sinovac.
Di dosis ketiga ini nakes akan menerima vaksin Moderna. (*)