Hentikan Sekarang! Ini Dampak Buruk Kebiasaan Mengunyah Es Batu

Ragillita Desyaningrum - Kamis, 19 Agustus 2021
Dampak buruk kebiasaan mengunyah es batu
Dampak buruk kebiasaan mengunyah es batu Freepik

Parapuan.co Mengunyah es batu sepertinya sudah terlanjur menjadi kebiasaan bagi sebagian orang.

Kebiasaan ini menjadi sangat menyenangkan sebab saat mengunyah es batu sensasi dingin muncul, apalagi jika cuaca sedang panas.

Tidak ada keraguan atau kekhawatiran saat mengunyah es batu, sebab mereka berpikir bahwa es batu hanyalah air bersih yang dibekukan dan tidak mengandung gula dan pengawet.

Mengutip dari Kompas.com, orang yang mempunyai kebiasaan mengunyah es batu disebut pagophagia, yang merupakan bagian dari pica.

Pica merupakan sebuah gangguan makan yang membuat penderitanya mempunyai orientasi untuk mengonsumsi makanan yang tak lazim.

Menurut laman resmi Dental Plans via Kompas.com, pica dapat muncul karena seseorang mengalami kekurangan nutrisi tertentu.

Pada kondisi pagophagia, kebiasaan mengunyah es batu muncul karena penderitanya mengidap anemia atau kekurangan zat besi.

Selain itu, kondisi lain yang membuat orang mempunyai kebiasaan untuk mengunyah es batu adalah OCD atau Obsessive-Compulsive Disorder.

OCD merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang mengarah pada perilaku kompulsif dan pikiran obsesif.

Dari penjabaran di atas, Kawan Puan pasti menyadari bahwa kebiasaan mengunyah es batu merupakan salah satu bentuk gangguan kesehatan.

Baca Juga: Tidak Boleh Sembarangan, Ini 5 Cara Membuang Pembalut dengan Benar

Kebiasaan ini dianggap tidak baik dan tidak menyehatkan karena dapat menyebabkan beberapa masalah serius terutama pada kesehatan gigi dan mulut.

Menurut American Dental Association yang dikutip dari Kompas.com, kebiasaan menggigit atau mengunyah es batu dapat merusak enamel gigi, lapisan permukaan keras yang melindungi gigi.

Meskipun lapisan itu kuat dan keras, namun jika lapisan itu membentur es batu yang juga keras maka akan ada beban kerusakan besar pada lapisan gigi.

Jika enamel rusak, gigi dan seluruh kebersihan mulut termasuk gusi akan rentan mengalami infeksi.

Seperti yang dikutip dari Grid.ID, kebiasaan mengunyah es batu juga dapat memberikan tekanan pada gusi sehingga menyebabkan resesi gusi.

Resesi gusi merupakan kondisi ketika jaringan pada gusi terkikis, salah satunya karena penyakit gusi atau cedera traumatis.

Kondisi ini akan membuat gusi surut, lalu menyebabkan akar gigi terbuka.

Akibatnya, gigi dengan akar terbuka akan lebih sensitif sehingga ketika makan makanan yang dingin maupun panas kita jadi terasa tidak nyaman.

Selain itu, American Dental Association juga menyebutkan bahwa mengunyah es batu dapat meningkatkan risiko gigi patah.

"Setiap minggu saya melihat setidaknya satu pasien mengalami patah gigi karena mereka makan kernel popcorn yang tidak dicairkan, permen yang keras, atau es batu," kata John Grbic, DMD, Professor of Dental Medicine di Columbia University Medical Center yang dikutip dari Kompas.com.

Oleh karena itu, hentikan kebiasaan mengunyah es batu dari sekarang, Kawan Puan. 

(*)

Baca Juga: Cara Merawat Wajan ala Chef Nausa Agar Tidak Sebabkan Kanker