Sederet Makna Setiap Baju Adat yang Dipakai Jokowi Saat Upacara HUT RI

Aulia Firafiroh - Senin, 16 Agustus 2021
Deretan baju adat yang dipakai jokowi saat HUT RI
Deretan baju adat yang dipakai jokowi saat HUT RI kompas

Parapuan.co - Upacara kemerdekaan yang diadakan setiap tanggal 17 Agustus setiap tahunnya, selalu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Presiden Jokowi dengan mengenakan pakaian adat.

Setiap tahunnya juga, Jokowi selalu mengenakan pakaian adat yang berbeda-beda dari berbagai macam daerah di Indonesia.

Dilansir dari kompas.com, Jokowi pernah mengatakan bahwa Indonesia terdiri dari 714 suku yang berdiam di 43 provinsi serta 154 kota dan kabupaten.

Jokowi ingin menunjukkan betapa beragam dan kayanya budaya Indonesia sehingga ia selalu mengganti pakaian adat yang dipakai untuk upacara kemerdekaan setiap tahunnya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh PARAPUAN, berikut deretan makna baju adat yang dipakai Presiden Jokowi dalam setiap upacara kemerdekaan:

Baca juga: 5 Produk Fashion Lokal yang Gabungkan Sentuhan Modern dengan Etnik

1) Pakai baju adat Aceh

JOkowi pakai baju adat Aceh
JOkowi pakai baju adat Aceh kompas

Pada upacara HUT RI yang ke 73, Jokowi memilih memakai pakaian adat khas Aceh bernama Linto Baro.

Bagian atas baju adat tersebut bernama meukasah dan bagian bawah yang berupa celana panjang hitam disebut siluweu.

Baju meukasah merupakan pakaian yang ditenun sangat halus tenunan yang sangat halus sedangkan Meukasah adalah lambang kejayaan masyarakat Aceh yang identik dengan warna hitam.

Aksesoris rambut yang dipakai Jokowi disebut Meukeutop yang berupa kopiah panjang dengan dilengkapi lilitan tangkulok.
Meukeutop memiliki makna kuatnya pengaruh Islam di Aceh.

Saat ditanya mengapa memilih pakaian adat Aceh untuk hadiri upacara HUT RI ke 73, Jokowi mengatakan tidak ada makna khusus.

"Negara kita kan tradisinya banyak sekali. Pakaian adatnya ratusan, bahkan mungkin ribuan. Jadi banyak pilihan dan yang saya pilih ini," ujar Jokowi dikutip dari kompas.com.

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh