Kisah Qomarul Lailah, Guru SD yang Jadi Wasit Bulu Tangkis di Olimpiade 2020

Vregina Voneria Palis - Selasa, 10 Agustus 2021
Qomarul Lailah, wasit badminton di Olimpiade Tokyo 2020
Qomarul Lailah, wasit badminton di Olimpiade Tokyo 2020 Kompas

Parapuan.co - Kawan Puan, Qomarul Lailah adalah wasit perempuan di Olimpiade Toktyo 2020 cabang olahraga badminton asal Indonesia.

Sungguh mengejutkan, siapa sangka, Qomarul Lailah yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Negeri Sawunggaling 1, Surabaya, Jawa Timur ini akan terpilih menjadi wasit di Olimpiade Tokyo 2020.

Melansir dari Kompas, Lia panggilan akrab Qomarul Lailah, menceritakan perjalanan kariernya hingga menjadi wasit Olimpiade Tokyo 2020.

Lia mengaku, pada awalnya ia sama sekali tidak tertarik menjadi wasit olahraga badminton karena pengetahuannya tentang olahraga itu masih belum banyak.

Baca Juga: Mengenal Dokter Lala, Peraih Rekor MURI Berkat Konten Edukasi di Media Sosial

Namun, setelah mendapatkan pengetahuan dan mengenal olahraga badminton lebih baik, perempuan 44 tahun ini menjadi tertarik untuk terjun dan mencoba ikut pelatihan serta menjalani ujian di tingkat provinsi.

Setelah menjalani pelatihan tingkat provinsi dan dinyatakan lulus, Lia tidak begitu saja menjadi wasit badminton profesional, Kawan Puan.

Ya, ada banyak tantangan yang harus Lia hadapi hingga akhirnya bisa meraih kesuksesan menjadi wasit badminton tersertifikasi Badminton World Federation (BWF) dan berkontribusi di Olimpiade Tokyo 2020.

Lia menceritakan bahwa di awal kariernya, ia sempat diragukan atas kemampuannya menjadi seorang wasit badminton.

"Sampai para pemain berteriak, kok begitu wasitnya, ada yang bilang ini wasit lulusan mana, harus sekolah wasit lagi," kata Lia menceritakan awal pengalaman terjun menjadi wasit.

Namun, berbagai tantangan yang ia temui justru membuat Lia menjadi lebih optimis dan termotivasi untuk menjadi wasit profesional, Kawan Puan.

Baca Juga: Keren! Ini 4 Atlet Pencak Silat Perempuan yang Pernah Raih Emas

Lia yakin bahwa dengan kegigihannya, suatu saat nanti dirinya akan bisa menjadi wasit profesional.

Salah satu hal yang terus Lia lakukan untuk mewujudkan mimpinya tersebut adalah dengan giat belajar, Kawan Puan.

"Lalu dengan tetap optimis saya terus belajar, hingga saya terus membaca buku berjudul Law of Badminton. Buku itu memang segala aturan dan instruksi dalam bahasa Inggris," terang Lia.

Selain itu, Lia juga terus berjuang dengan mengikuti berbagai ujian nasional di berbagai ajang.

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami