Hari Masyarakat Adat Internasional: Ini Makna Pakaian Adat di Berbagai Negara

Citra Narada Putri - Senin, 9 Agustus 2021
Tiap masyarakat adat mengenakan pakaian dengan arti yang berbeda-beda.
Tiap masyarakat adat mengenakan pakaian dengan arti yang berbeda-beda. Serge_Bertasius | Getty Images

2. Metis, Kanada

Kelompok adat Metis masih meneruskan tradisi melalui pakaian yang unik dan berwarna cerah.
Kelompok adat Metis masih meneruskan tradisi melalui pakaian yang unik dan berwarna cerah. NAHO.CA

Metis adalah salah satu kelompok adat leluhur Kanada yang masih meneruskan tradisi melalui pakaian yang unik.

Melansir dari naho.ca, untuk laki-laki, masyarakat Metis mengenakan pakaian yang terbuat dari kulit rusa yang disamak dengan topi bertepi besar dan mokasin manik-manik di sepatu bot.

Sementara masyarakat adat perempuan Metis umumnya mengenakan pakaian yang lebih sederhana dengan gaun lurus panjang dan berwarna gelap yang menonjolkan garis leher.

Mereka akan mengenakan wol berhias dan legging berbahan beludru. Sementara mokasin manik-manik juga dikenakan di alas kaki mereka.

Para perempuan adat Metis juga mengenakan syal, sarung tangan dan mantel yang terbuat dari bulu serta kantong Octopus yang digunakan untuk membawa barang-barang keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Jangan Pakai Mesin Cuci, Ini Cara Membersihkan Syal Sutra agar Tahan Lama

3. Suku Maya, Guatemala

Masyarakat adat Suku Maya memakai pakaiat adat bernama traje tipico.
Masyarakat adat Suku Maya memakai pakaiat adat bernama traje tipico. Lucy Brown | Getty Images

Suku Maya di Guatemala adalah salah satu masyarakat yang masih bertahan di tengah masyarakat yang bergerak lebih modern saat ini.

Melansir dari milmilagros.org, masyarakat adatnya memakai pakaiat adat bernama traje tipico dengan pola zig zag warna warni dan lengan bersulam yang sering kali dihiasi dengan rhinestones kecil.

Sementara pakaian mereka ditenun dari benang katun organik yang diwarnai secara alami menggunakan bunga, sayuran, rempah-rempah dan kulit kayu untuk menciptakan warna cerah.

Jika ratusan tahun lalu traje umumnya dipakai oleh perempuan, kini laki-laki juga mengenakannya dalamm bentuk kemeja dan celana bordir.

Komponen paling umum dari traje untuk perempuan adalah huipil (blus), faja (ikat pinggang), dan corte (rok).

Warna dan ukuran faja bisa menandakan jika seorang perempuan sudah menikah atau masih lajang.

Selain itu juga ada aksesori lain seperti cinta (sejenis ikat kepala), tokoyal (pita yang dililitkan di kepala), dan tzute yang dapat dikenakan di kepala atau sebagai kain yang bisa diikat untuk menggendong bayi di punggung.

Pakaian Suku Maya juga terkenal dengan warna-warna cerah dan motif aneka rupa, mulai dari bentuk geometris (berlian, bintang dan zig zag), motif alam (tumbuhan, bunga, serangga dan binatang) hingga figur manusia.

Masing-masing simbol dan jumlahnya pun memiliki makna yang berbeda-beda.

Mudah Mix and Match, Ini 3 Fashion Item Wajib Punya untuk Outfit ke Kantor