Strategi Marketing 4Ps, Teknik Pemasaran Gabungan yang Wajib Kamu Tahu

Vregina Voneria Palis - Rabu, 4 Agustus 2021
Mengenal Strategi Pemasaran 4Ps
Mengenal Strategi Pemasaran 4Ps POMPIXs

Parapuan.co - Kawan Puan, 4Ps adalah istilah pemasaran gabungan yang mencakup product (produk), price (harga), placement (tempat), dan promotion (promosi). 

Nah, di Indonesia sendiri, strategi marketing 4Ps ini lebih lebih dikenal dengan sebutan 4P.

Kawan Puan wajib tahu strategi marketing 4Ps ini karena dengan menerapkannya, maka kamu bisa meningkatkan kesuksesan bisnismu.

Strategi marketing 4Ps ini menjadi banyak dikenal orang usai Neil Borden, profesor periklanan di Universitas Harvard, menulis artikel berjudul The Concept of the Marketing Mix pada 1964.

Namun, strategi marketing 4Ps ini sendiri ternyata sudah ada pada tahun 1950-an, hanya strategi marketing ini masih belum banyak dikenal masyarakat luas pada saat itu.

Bagaimana sih strategi  marketing 4Ps ini bekerja?

Melansir dari situs TheBalance, ada beberapa hal yang menjadi titik utama startegi ini, yakni product (produk), price (harga), placement (tempat) dan promotion (promosi).

Empat komponen penting tersebut perlu kamu perhatikan untuk meningkatkan kesuksesan bisnis yang kamu lakukan, Kawan Puan. Namun, apa yang harus dilakukan di tiap komponen?

Baca Juga: Mulai dari Menentukan Ide, Ini 4 Langkah Memulai Bisnis untuk Pemula

Product (Produk)

Produk mengacu pada barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan.

Idealnya, sebuah produk harus memenuhi permintaan konsumen atau menarik sehingga konsumen percaya bahwa mereka perlu memilikinya.

Selain itu, produk atau jasa yang ditawarkan juga harus menyasar ke pasar yang tepat.

Misalnya, kotak styrofoam yang kerap digunakan untuk membungkus makanan.

Produk tersebut dibuat sedemikian rupa agar harga jualnya murah dan sesuai untuk digunakan oleh kedai-kedai makanan dengan kategori menengah yang menyasar konsumen sederhana.

Membuat desain kotak styrofoam yang berlebihan dengan desain mewah tentu bukan keputusan tepat, sebab hal itu akan menaikan harga produksi dan kurang sesuai dengan kebutuhan pelanggan kelas menengah.

Sumber: investopedia.com,The Balance
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda