Bangga! Deretan Cabang Olahraga Maskulin Ini Diwakili Atlet Perempuan di Olimpiade Tokyo 2020

Rizka Rachmania - Minggu, 1 Agustus 2021
Ekspresi Windy Cantika Aisah usai tampil pada Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (24/7/2021)
Ekspresi Windy Cantika Aisah usai tampil pada Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (24/7/2021) NOC INDONESIA

Panahan

Pada Olimpiade tahun 1900, panahan adalah cabang olahraga untuk atlet laki-laki.

Namun mulai tahun 1920 dan seterusnya, panahan atau archery adalah cabang olahraga untuk laki-laki dan perempuan.

Banyak atlet panahan perempuan dari berbagai negara membuktikan bahwa di olahraga yang dianggap maskulin ini mereka juga bisa berprestasi.

Angkat besi

Angkat besi atau weightlifting pertama kali dilombakan dalam Olimpiade tahun 1900.

Sama seperti panahan, angkat besi dulunya dianggap maskulin sehingga hanya dipertandingkan bagi atlet laki-laki.

Hal tersebut berlangsung lama sampai dengan penyelenggaraan Olimpiade tahun 1980.

Baru di tahun 2000 angkat besi dipertandingkan pula untuk atlet perempuan.

Salah satu atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2020 yang bertanding di cabang olahraga ini adalah Windy Cantika Aisah yang berhasil mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade tahun ini.

Baca Juga: Cetak Sejarah! Greysia Polii/Apriyani Rahayu Sukses Melaju ke Final Olimpiade Tokyo 2020

Tinju

Sangat jarang bukan, kita melihat perempuan bertanding tinju? Sebab tidak dimungkiri bahwa olahraga ini tergolong maskulin.

Tinju baru dipertandingkan di Olimpiade tahun 1920 untuk atlet laki-laki saja. Sampai dengan tahun 2000, tinju masih untuk atlet laki-laki.

Namun di Olimpiade Tokyo 2020, tinju pun dipertandingkan untuk atlet perempuan. Salah satu atlet tinju perempuan di Olimpiade Tokyo 2020 adalah Agnes Alexiusson dari Swedia.

Sumber: UN Women
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania