Bagaimana Cara Menghadapi Teman yang Suka Menusuk dari Belakang?

Ericha Fernanda - Minggu, 1 Agustus 2021
Cara menghadapi teman yang suka menusuk dari belakang.
Cara menghadapi teman yang suka menusuk dari belakang. Doucefleur

Parapuan.co - Menjalin hubungan pertemanan yang toksik atau beracun bisa merugikan salah satu bahkan kedua belah pihak jika diteruskan. 

Ada banyak ciri hubungan pershabatan toksik dan beracun, contohnya salah satu pihak akan terus berusaha menjatuhkan bahkan menusuk kita dari belakang. 

Bentuk pengkhianatan dari belakang ada banyak bentuknya, termasuk membicarakan dari belakang dan tidak suka dengan keberhasilan kita. 

Jika diteruskan, hubungan persahabatan toksik tersebut bisa menjadi rusak sepenuhnya dan menyerang kesehatan mental kita. 

Untuk menghadapi tipe teman toksik, diperlukan hati yang lapan. Jika diperlukan, kita bisa melepaskannya demi kesehatan mental dan mencoba menjalani hidup yang lebih baik. 

Mengutip Lifehack, berikut ini cara menghadapi teman yang suka menusuk dari belakang:

1. Selesai dengan Mereka

Tidak masalah bagi kita jika ingin menyelesaikan hubungan dengan teman saat mereka  berbahaya bagi kesehatan mental dan berpotensi mengkhianati kepercayaan kita.

Menghindarkan diri dari teman yang penuh keraguan, ketidakpercayaan, dan ketidaksetiaan akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita lho, Kawan Puan.

Tak perlu ragu untuk berkata “tidak” dan “selesai” pada mereka. Sebab, hubungan yang bermakna itu dua arah, tidak satu arah dan merugikan.

Pertimbangkan baik-baik jika hubungan ini adalah persahabatan yang sudah terjalin lama, sampaikan keluhanmu secara jujur kepadanya. 

Apabila bisa diperbaiki, maka kita tetap bisa berteman. Jika tidak, segera ambil sikap, Kawan Puan. 

Baca Juga: 5 Tips Memilih Teman yang Tepat Dijadikan Close Friends di Instagram

 

2. Mengevaluasi Tindakan

Jika mengetahui tindakan teman saat menusuk kita dari belakang, mundur selangkah dan evaluasi situasi yang terjadi.

Tanyakan pada diri, “Masalah apa yang terjadi sehingga mereka berkhianat?”, “Apakah itu merusak reputasi kita?" dan “Bagaimana dampaknya terhadap hubungan kita dengannya?” sangat diperlukan. 

Tiga pertanyaan tersebut bisa membantu kita memaparkan alasan-alasan yang logis mengapa teman itu menusuk dari belakang.

Jika kita masih bisa memperbaiki masalah itu, mempertahankan hubungan bisa saja terjadi.

Tetapi saat masalah sudah melewati batas, keputusan melepaskan teman sepenuhnya ada di tangan kita.

3. Melepaskan Hubungan

Melepaskan hubungan pertemanan memang sulit, bagaimana pun tindakan khianat yang sudah mereka lakukan baik besar atau kecil.

Jika masalah itu sangat mempengaruhi hidup kita dan sulit untuk mempercayai teman itu kembali, melepaskan hubungan bisa jadi solusi.

Tidak ada ruang untuk kemunafikan dalam hubungan yang bermakna, harus netral dan saling terbuka untuk mental yang lebih baik.

Baca Juga: Begini Cara Menghadapi Teman dan Keluarga yang Tidak Mendukung Saat Kamu Kesulitan

 

4. Fokus Memperbaiki Diri

Setiap orang selalu memiliki cerita dari sudut pandang yang berbeda dan kedua belah pihak akan selalu benar di dunia mereka sendiri.

Memperbaiki diri dengan tindakan akan lebih ampuh daripada melalui kata-kata saja, terlebih saat teman merusak reputasi kita.

Kita tidak bisa mengontrol apa yang orang katakan. Bahkan jika kita jujur pada diri sendiri, mereka masih berpotensi memberikan penilaian negatif.

Selama kita mengetahui nilai dan prinsip yang diyakini, mengambil tindakan yang konsisten dengan nilai tersebut akan memberikan pengaruh yang nyata daripada apa yang orang katakan tentang kita.

(*)

Baca Juga: Pentingnya Memiliki Teman dalam Kehidupan, Berikut 5 Alasannya

Sumber: Lifehack.org
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini